penulis: Aniga Ari Prayoga
Yang selalu tersenyum manis...
Aku menyukai mu dengan baik...
Namun itu tak berjalan dengan baik rupanya...
Ada yang menyadarkan ku namun terhalang setipis kasat mata yang bernama iman...
Ketika aku menggenggam tasbih dan kamu berlalu salib...
Ketika aku berdoa membuka kedua tangan dan kamu berdoa menggenggam kedua tangan...
Ketika aku bersujud diatas sajadah dan kamu berlutut di atas altar...
Antara adzan berkumandang dan lonceng yang berdentang ...
Antara kiblat yang tentu arahku pulang dan salib yang membuatmu tenang...
Maka dari situ yang membuat ku berpikir kembali...
Memilih tetap atau mulai berhenti...
Setiap senyum mu terbayang, dan saat itu mulai ku meminta izin...
Ya Allah, bolehkah ku menyukai yang bukan umat-Mu ya Allah...
Dia baik walau saja entah dia menyadari kehadiran ku ada atau tidak...
Tenang, aku hanya sekedar menyukai tanpa melebihinya...
Tanpa berharap lebih dari hal yang tentu tak mungkin terjadi...
Setiap langkah ku pun selalu sadar diri...
Aku dan dia saja berbeda dalam segala hal...
Lalu dari mana bisa disatukan hem...
Hanya menyukai nya saja masih ada yang mencaci ku tentang iman kita yang beda...
Tentang latar belakang kita tumbuh pun juga berbeda...
Tak masalah jika hanya aku yang dihina, jangan dia...
Dia saja tak salah, lalu letak salah nya dimana kenapa harus ikut dihina...
Biarkan saja, disini aku yang salah...
Komentar
Posting Komentar