Langsung ke konten utama

Long Distance Religionship 2

BERSENANDUNG RIA

Happy Reading 


   Di apartemen pun ada yang masih tidur dan ada pula yang merengek kelaparan. Tentu saja kalau disitu ada Haechan pasti ada pula keributan.
"Hyung, lapar banget."rengek Haechan sambil mengetuk pintu kamar nya Renjun.
"Astaga, baru mau terlelap malah diganggu."keluh Renjun sambil menutup mukanya dengan batalnya.
"Hyung!"teriak Haechan.
"Iya iya, lebih baik kamu turun dulu."ucap Renjun.
"Ok hyung,"ucap sumringah Haechan.
"Aishh menyebalkan sekali,"ucap Renjun lalu bangkit berdiri.
Jaemin yang tadinya tidur nyenyak namun karena cacing cacing sangat tidak bisa dikondisikan.
"Lapar, tapi makan apa ya? Chan beli makan yuk."ajak Jaemin.
"Tenang, biar Renjun   hyung buat in makanan untuk kita."ucap santai Haechan.
"Emang Renjun hyung, mau masak apa?"tanya chenle yang berada di dekat Kulkas. 
"Masak apa?."tanya Jaemin.
"Apa aja gak papa kan,"ucap Renjun.

"Boleh, emang mau masak apa?"ucap Haechan.
"Itu mie indomie rebus aja ya,"ucap Renjun lalu tersenyum.
"Yah!!"keluh Jaemin, Chenle dan Haechan.
"Kek nya enak tuh,"ucap Jisung yang udah duduk manis di kursi.
"Ya udah ikut aja, yang penting itu cacing cacing nya bisa diem."ucap Jaemin sambil jalan menghampiri Jisung.
"Oke,"ucap singkat Renjun.
"Aku heran deh, sama Jeno  hyung tuh. Pergi ke tempat  teman nya? Emang dia punya temen di indonesia."ucap Chenle.
"Benar juga ya, cuman kalau punya teman kenapa gak kenalin ke kita sih. Heran,"ucap Jaemin.
"Shuuut diam dong, gimana kalau kita buat rencana."ucap Haechan,
"Wah!!! Aku mencium mencium bau bau kegagalan deh."ucap Jaemin.
"Dasar, tunggu dulu dong."ucap Haechan.
"Rencana apaan sih hyung?"tanya Jisung,
"Mmm lihat aja nanti, kalian harus ikut ."ucap Haechan,
"Aku gak ikut,"ucap Jaemin.
"Aish ikut dulu napa sih,"ucap Haechan.
"Udah jadi, buruan dimakan. Memang berhasil,"sambil meletakan nampan berisi 5 mangkuk.
"Lihat aja nanti,"ucap Haechan sambil tersenyum.
"Gak yakin,"batin ke 4 member bersamaan.
Ariana dan Jeno yang masih asyik menikmati sarapan dengan nasi uduk.
"Jen, sepi tau."ucap Ariana,
"Terus kalau mau rame teriak aja ada artis disini nanti gak bakalan sepi."ucap Jeno lalu memakan gorengan nya.
"Ih maksudnya kalau sambil dengerin musik gimana? Kek nya seru."ucap Ariana.
"Mmm ok yang penting bagus boleh."ucap Jeno.

"Duh, lagu ku semuanya bagus tau."ucap Ariana.
Jeno pun hanya mengangguk lalu tersenyum,
Sayap pelindung - the overtunes.
Saat kau jatuh
Lukai hati
Di manapun itu
I'll find you
Saat kau lemah
Dan tak berdaya
Lihat diriku
Untukmu
Reff:
Kapanpun mimpi terasa jauh
O ingatlah sesuatu
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
Saat duniamu mulai pudar
Dan kau merasa hilang
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
Saat kau takut
Dan tersesat
Di manapun itu
I'll find you

Air matamu
Takkan terjatuh
Lihat diriku
Untukmu
Kapanpun mimpi terasa jauh
O ingatlah sesuatu
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
Saat duniamu mulai pudar
Dan kau merasa hilang
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
Walau kau tak sanggup
Ku takkan menyerah
Ku ada untukmu
Kapanpun mimpi terasa jauh
O ingatlah sesuatu
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
Saat duniamu mulai pudar
Dan kau merasa hilang
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu
"Berarti kalau kamu sedih panggil aja ya Na,"celetuk Jeno.

Ariana menyeritkan alis nya "Lah kenapa gitu?"tanya Ariana.
"Ku akan selalu jadi sayap pelindung mu."ucap Jeno,
"Hahahaha kamu itu ya Jen, garing banget deh."ucap Ariana.
"Hah! Garing?, gorengan nya emang garing kok enak lagi,"ucap Jeno yang polos.
Malah semakin membuat Ariana tertawa, Jeno emang gak ngerti apa gimana sih. Yang dimaksud garing itu bukan gorengan nya. Tapi ucapan nya Jeno yang membuat Ariana tertawa.
"Udah udah, lanjut dimakan itu nasi nya. Itu gorengan nya buat lauk bukan dicemil gitu, aduh."ucap gemas Ariana.
Setelah selesai sarapan mereka pun  masih duduk manis di kursi.
"Na, mau dengerin aku nyanyi gak."tawar Jeno,
"Boleh, tapi lagu indonesia ya."ucap Ariana,
"Yang apa?"tanya Jeno.
"Yang kamu tau aja, kalau gak tau korea juga gak papa."ucap Ariana.
"Ah ha, ini aja. Dengerin ya,"ucap Jeno dan dibalas senyuman dari Ariana.
"Cantik,"ucap Jeno terhenti.
"Iya  aku tau,"ucap Ariana lalu tertawa kecil.
"Ih bukan itu ya ampun dengerin dulu deh,"ucap Jeno merasa sebal.
"Iya iya lanjutkan gih,"ucap Ariana.
"Cantik
Ingin rasa hati berbisik
Untuk melepas keresahan
Dirimu
O.o.Cantik...
Bukan kuingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu, ...
Ooo...
Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu...
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu
O.o.Cantik...
Bukan kuingin mengganggumu
Tapi apa arti merindu
Selalu, ...
Ooo...
Walau mentari terbit di utara
Hatiku hanya untukmu...
Ada hati yang termanis dan penuh cinta
Tentu saja kan kubalas seisi jiwa
Tiada lagi
Tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu
Ingin ku berjalan menyusuri cinta
Cinta yang abadi untukmu selamanya...
Heeeei... heya ya ya heya ya ya heya..."

Setelah Jeno menyanyikan lagu milik kahitna yang berjudul cantik dan dipersembahkan untuk wanita spesial disamping nya itu.
Prok...prok...prok... tepuk tangan dari Ariana,
"Bagus, kamu belajar dari mana?"tanya Ariana.
"Ya kan aku penyanyi ya jelas bisa dong,"ucap sombong Jeno.
Sambil memutar bola matanya dengan malas Ariana juga berdecak, "dih, terserah kamu lah Jen."
"Oh iya foto yuk,"ajak Jeno.
"Ya udah sekarang kamu berdiri disitu, di dekat bunga itu."perintah Ariana.
"Ya udah ayo sama kamu juga,"ucap Jeno sambil berdiri dan menggandeng tangan Ariana,
"Kamu duluan deh,"ucap Ariana.
"Ya udah habis itu kamu lalu kita berdua deh, oke."ucap semangat Jeno.
"Senyum Jen, 1 2 3 ckrek."ucap Ariana sambil memotret,
"Bagus gak? lihat lihat?"tanya Jeno sambil menghampiri Ariana,
"Bagus tau,"ucap Ariana.
"Ya udah sekarang gantian kamu, gih buruan berdiri disitu."perintah Jeno.
"Enggak ah Jen, Jen mending kita pulang yuk."ajak Ariana.
"Kenapa gitu?"tanya Jeno.
"Ya gak papa sih, takut bunda nyariin."ucap Ariana.
"Kenapa harus dicari? Kamu kan sama aku, toh tadi bunda kamu juga tau kok."ucap Jeno.
"Pulang aja ya Jen,"pinta Ariana.
"Kamu capek ya?"tanya Jeno lembut.
"Em enggak juga sih, tapi mau pulang aja. Nanti kamu juga dicari in temen temen kamu kan, jangan bikin mereka khawatir lagi Jen."ucap Ariana.
"Kamu kenapa sih Na? Ya udah kita pulang. Itu tas nya biar aku yang bawa aja ya."ucap Jeno dan di balas Ariana dengan anggukan.

Sepanjang perjalan mereka hanya terdiam, Jeno yang merasa bosan memulai percakapan.
"Na, kamu lagi gak enak badan ya?"tanya Jeno,
"Enggak kok, tiba tiba aja aku bad mood gitu."ucap Ariana.
"Ya udah aku nyanyikan lagu aja gimana? Biar kamu good mood, mau ya."ucap Jeno.
"Ya terserah kamu aja,"ucap pasrah Ariana.
" Lama sudah ku menanti
Banyak cinta datang dan pergi
Tapi tak pernah aku senyaman ini
Mungkin dirimulah cinta sejati
Tak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berarti
Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Tak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berarti
Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berarti
Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Aku bahagia, milikimu seutuhnya
Aku bahagia, milikimu seutuhnya."
Tepat setelah Jeno menyelesaikan nyanyian nya yang berjudul nyaman milik andmesh kamaleng itu, dan mereka telah sampai.
"Jen, makasih ya untuk hari ini. Maaf ya aku tiba tiba bad mood terus minta pulang hm padahal kamu masih mau disana."ucap Ariana.
"Ih apaan sih, gak papa kali ah. Lain kali kan masih bisa,"ucap Jeno.
Ariana hanya bisa tersenyum tipis, 
"Lagu nya tadi bagus kan?"tanya Jeno.
"Bagus, aku suka kok."ucap Ariana,

"Kalau gitu senyum lagi dong, gimana masih bad mood?"tanya Jeno,
"Udah gak kok,"ucap Ariana lalu tersenyum.
"Ya udah sekarang kamu masuk, istirahat dulu aja. Aku pulang dulu ya,"ucap Jeno.
"Iya, hati hati dijalan ya Jen."ucap Ariana.
Ariana lalu melangkah menuju rumah dan Jeno menggayuh sepeda nya menuju pulang.
Sesampai di apartemen Jeno langsung memarkir sepeda nya, lalu menuju dalam apartemen.
Jeno yang melangkah masuk begitu santai, disapa adik kecil nya.
"Hyung, udah pulang nih. Nanti jangan lupa ya traktir kita berlima ya hyung."ucap Jisung,
"Iya gampang nanti, biar kan aku mandi dulu habis itu aku mau tidur. Ngantuk banget tau,"ucap Jeno.
"Ok silahkan,"ucap Jisung.

_____

VIDEO CALL

Happy Reading 


  Malam ini cuaca cukup mendung tak ada bulan dan bintang yang menghiasi langit malam.
Ariana yang sedang duduk dikursi dan memangku dagu nya dengan satu tangan kanan nya untuk melihat arah luar yang mendung di tepi jendela kamar nya.
"Sebentar lagi hujan,  semoga jangan sampai banjir ya."ucap Ariana.
Ariana langusng menoleh ke arah ponsel nya yang tiba tiba berbunyi. Ariana pun mendekat dan duduk di kasur empuk nya itu.
"Apa apaan ini, bukanya tidur malah sempat sempat nya video call."omel Ariana pada layar yang memunculkan  nama Lee Jejen atau Lee Jeno.
Ariana enggan menjawab panggilan itu, namun tak hanya sekali berbunyi namun cukup berkali dan terpaksa dia menjawab.
"Aish! Kenapa lama? Kamu itu sedang apa sih?"tanya Jeno.
"Kamu itu ya, harus nya tidur. Ini itu udah jam berapa hah!"omel Ariana.
"Kalau kamu menyuruh aku tidur, kenapa kamu gak tidur hm?"tanya Jeno,

Membuat Ariana meroling kedua bola matanya dengan malas.
"Aish, aku tanya kenapa kamu video call malam malam ini hm?"tanya Ariana.
"Aku kangen Na, kamu masih bad mood ya. Kok galak sih,"ucap Jeno.
"Benar benar menyebalkan kamu Jen,"ucap kesal Ariana memalingkan wajah nya.
"Ih aku minta maaf, ih aku tuh kangen tau. Kamu tau besok aku seharian bakalan latihan buat the  dream show. Dan itu  tandanya aku gak bisa bertemu kamu, ahhh sebel deh."keluh Jeno lalu memangku dagu nya di bantal nya.
"Ih jangan keras keras juga suaranya nanti kalau ada yang denger gimana? Kakak sama bunda ku udah tidur tau, pasti dreamies yang lain udah tidur kan."ucap  kesal Ariana.
"Ah maaf maaf, habis an aku kesal Na."ucap Jeno.
"Jeno berhenti bersikap seperti itu, kamu dan dreamies kesini untuk menghibur nctzen kan. Ya udah latihan dengan benar jangan lakukan kesalahan jangan membuat mereka sedih, Jen. Kamu kan tadi udah bertemu aku, apa itu masih kurang hm?"tanya Ariana.
"Iya iya besok aku bakalan latihan dengan benar untuk nctzen dan juga kamu ya, doa kan semoga lancar acaranya. Mmm ya seperti masih kurang."ucap Jeno.
"Ya udah lusa kita bertemu aja gimana?"tanya Ariana,
"Mau mau,"jawab Jeno dengan antusias.
"Ya udah sekarang tidur, sudah aku mati in ya. Biar kamu gak bangun kesiangan tau,"ucap Ariana.
"Tunggu tunggu,"minta Jeno.
"Kenapa lagi Jen?"tanya Ariana bingung.
"Sekarang pagi apa malam, Na?"tanya Jeno.
"Ya menurut kamu apa?"tanya bali Ariana kepada Jeno.
"Ih tinggal jawab aja sih,"ucap kesal Jeno.
"Malam Jeno,"ucap sebal Ariana.
"Malam juga Ariana,"ucap Jeno lalu menampilkan deretan gigi nya dan memperlihatkan mata nya yang tertutup.
Membuat Ariana gemas dengan kelakuan Jeno, 

"Apa an sih Jen, mau mengucapkan malam aja harus sok gombal kek gtu. Jadinya kek garing gitu hahahaha,"ucap Ariana lalu berakhir tertawa.
"Hehehe namanya juga Jeno. Peace,"ucap Jeno lalu menunjukan 2 jari membentuk v di atas bantal kuning nya itu.
"Udah ah Jen, tidur sama. Kamu tuh udah gede malah sok imut gitu, ih."goda Ariana,
"Aku gak imut, Na. Tapi tampan, iya kan."ucap Jeno memperlihatkan wajah manis nya itu.
"Iya iya Jeno, udah ah. Good night,"ucap Ariana melambaikan tangan nya.
"Iya iya, good night to. Sampai jumpa lusa,"ucap Jeno juga ikut melambai kan tangannya.
Tanpa disadari ada beberapa telinga yang mendengarkan sesuatu dibalik kamar Jeno itu.
"Wah wah benar benar, Jeno hyung itu punya teman. Tapi kok suaranya perempuan sih?"tanya si kecil park.
"Ya kalau perempuan berarti tidak salah lagi, pasti kekasih nya gitu."sanggah Jaemin.
"Duh gemes nya aku, lebih baik kita tanya kan langsung aja gimana?"tanya Renjun.
Mereka pun mengangguk dan langsung mendobrak pintu kamar nya Jeno.
Bruk
"Apa apaan kalian ini, kenapa masuk nya tidak sopan seperti itu?"tanya Jeno.
"Gak ada waktu buat kita sopan sekarang Jen, hyung mau tanya siapa yang tadi kamu telpon hem?"tanya Renjun yang sudah duduk manis di kasur Jeno.
"Bukan siapa siapa? Hyung dan kalian pasti salah dengar. Eh kalian mengumping ternyata,"ucap Jen.
"Yak!! Jawab saja siapa yang hyung telpon. Kenapa suara nya perempuan?"tanya Chenle.
"Aku tidak sedang menelpon siapa siapapun, kalian salah dengar pasti."jawab Jeno.
"Bohong, katakan saja Jen. Apa susah nya sih? Toh yang tau cuman kita dan kita kan teman berasa saudara.  Cepat katakan,"ucap paksa Haechan.
"Dibilang in bukan apa apa kok masih ngeyel."ucap Jeno,
"Ya kamu yang ngeyel tinggal bilang sih."ucap Jaemin sambil menarik bantal yang dipangku Jeno.

"Ih berisik, aku mau tidur tau besok kalau kesiangan gimana? Katanya besok mau latihan, huh."ucap Jeno.
"Kita juga tau, tapi kasih tau aja sih apa susahnya. Atau aku kasih tau manager atau lee taeyong hyung. Biar hyung di omelin karena bikin magnae nangis, mau."ancam Jisung.
"Laporin aja Sung, di juga udah berani melawan dan tidak nurut sama yang lebih tua."sanggah Renjun.
"Ah sudah mengakui tua kau hyung,"celetuk Chenle.
"Ih bukan waktunya chen, Jen buruan katakan. Pilih mana dilaporkan apa tinggal bilang, hm?"tanya Renjun.
"Iya iya aku kasih tau, tapi besok ya. Aku ngantuk banget ini tuh,"keluh pasrah Jeno.
"Oke tapi benar besok, kalau tidak besok waktu dijemput uh gak ada  tawar menawar langsung aku laporkan kamu sama manager, paham!"ucap Renjun.
"Iya hyung, sudah sekarang kalian keluar dari kamar ku."ucap Jeno,
"Iya iya,"ucap Dreamies,
Iya Jeno dan Dreamies memang disediakan 1 kamar  1 orang , tidak seperti di drom nya yang 1 kamar 2 orang. Karena memang hanya nct dream yang menempati kecuali jika nct 127 yang menempati maka 1 kamar 2 orang. Kalian pasti tau sub nct terlalu banyak. Mungkin kalau semua nct menempati apartemen itu udah 1 kamar 4 orang mungkin, sudah lanjut ke cerita.
Akhirnya semua dreamies terlelap dalam mimpi nya masing masing.
Ke esok hari nya semua dreamies sudah siap siap untuk menuju tempat yang akan digunakan the show dream. Namun ada kendala sedikit, tiba tiba Jeno sakit perut dan membuat dreamies menunggu.
"Haechan, kamu ada rencana lain tidak yang kemarin kan gagal. Kita menguping tapi tidak dapat hasil."ucap Renjun.
"Ada, berhubung Jeno hyung sedang sakit perut. Lebih baik kita menyelinap masuk saja gimana?"ucap Haechan.
"Mau ngapain emang?"tanya Jaemin.
"Mau tidur ya mau lihat kamarnya mungkin aja ada petunjuk gitu. Nanti Jisung jagain pintu kamar mandi Jeno, dan lain ikut aku."usul Haechan.
"Kenapa aku sih hyung? Kan aku juga mau ikut cari petunjuk."keluh Jisung.

"Kamu mau kita langsung ketahuan gitu, udah tinggal ikut in aja sih. Biar kita bisa tau apa yang disembunyikan oleh seorang Lee Jeno, oke."ucap Haechan.
"Baiklah."jawab pasrah Jisung.
Mereka pun menuju kamar Jeno, sesampai mereka didalam kamar. Mereka langsung melancarkan rencana nya, Jisung yang sudah berdiri didepan kamar mandi. Lalu dengan yang lalu sedang mencari petunjuk, 
"Hyung, gimana kita lihat isi ponselnya saja gimana? Pasti didalam galeri atau wa nya ada sesuatu yang jelas."ucap Chenle sambil mengambil ponsel Jeno yang berada di meja.
Mereka berlima pun duduk di tepi kasur, 
"Syuut, jangan berisik nanti kedengaran dari dalam kamar mandi."pinta Renjun dan membuat yang lain mengangguk.
"Ini disandi,"ucap Chenle.
"Coba angka kelahiran nya."usul Jaemin, Chenle pun mencoba tapi gagal.
"Titik delapan kali,"usul asal Haechan.
"Kamu kira sandi wi-fi nya,"ucap kesal Renjun.
"Sapa tau hyung, kan Jeno hyung suka gitu. Gak mau yang ribet ribet, padahal dia orang ribet banget. Tinggal bilang apa yang disembunyikan kok ya susah."keluh Haechan.
"Syuut, gak usah pada ribut deh. Ini sandi nya apa?"relai Jaemin.
"Aku gak tau, apa mungkin tanggal jadian mereka?"tanya asal Chenle.
"Emang harus ya, aduh mana kita gak tau mereka kapan jadian. Ih Jeno hyung benar benar menyebalkan,"ucap Jisung didepan pintu kamar mandi.
Dan saat itu pintu kamar mandi terbuka, Cklek!
Semua dreamies yang berada di tepi kasur pun terkejut bukan main. Pasalnya Jeno langsung melayangkan tatapan tajam nya sedangkan Jisung kalap langsung melarikan diri pergi dari kamar Jeno.
"Apa yang kalian lakukan di kamar ku?"tanya Jeno sambil berjalan mendekati dreamies.
Chenle yang masing menggenggam ponsel nya Jeno langsung asal dia lempar ditengah kasur.
"Kami tidak ngapa ngapain kok,"ucap Renjun.

"Iya hyung, kita hanya menunggu hyung saja."ucap Chenle sambil berdiri.
Jeno belum lantas percaya dengan apa yang dikatakan dreamies, Jeno menyipitkan matanya dengan ragu. Lalu mengambil ponsel nya,
"Ah kalian pasti ingin mengotak atik isi ponsel ku kan?"tanya Jeno.
"Aah enggak tuh,"ucap Haechan.
"Kalian itu tidak pandai berbohong, lihat ini."ucap Jeno.
Jeno memperlihatkan layar ponsel nya yang berisi tunggu 30 detik untuk membuka sandi.
"Ah mana aku tau itu,"ucap Jaemin ragu.

________

NCT DREAM 


Happy Reading 


   Sesampai nya di tempat latihan dreamies pun langung diminta pemanasan dulu oleh sang pelatih.
"Hyung masih marah kah?"tanya Jisung.
Sedangkan yang ditanya memilih diam dan fokus latihan.
"Huh! Ternyata masih marah, Renjun hyung tolong lah."rengek Jisung pada Renjun.
"Diam lah Sung, nanti kita urus ini ya."ucap Renjun lalu Jisung pun menurut.
Mereka pun latihan dengan hikmat dan fokus. Setelah itu sang pelatih meminta dreamies untuk istirahat sejenak.
"Kamu masih marah dengan kami, Jen."tanya Renjun sambil duduk disebelah.
"Aku tidak marah dengan kalian, hanya kesal saja."ucap Jeno.
"Ya itu juga salah kamu, kenapa kamu menyembunyikan hal itu kepada kami?"tanya Renjun.

"Aku hanya takut hyung, mereka semua nya juga akan tau hyung."keluh Jeno.
"Tapi kamu bisa kasih tahu kita saja, kami akan rahasia kan itu."ucap Renjun.
"Mm maaf ya hyung,"ucap Jeno.
"Sudah tak apa, sekarang hyung mau tanya kamu harus jawab."ucap Renjun.
"Tapi-"ucap Jeno yang terhenti,
"Kalau kamu memang belum siap mengatakan, ya sudah tak apa. Kita bisa memaklumi itu,"ucap Renjun lalu menepuk pundak Jeno dengan pelan.
"Bukan begitu hyung,"ucap Jeno.
Renjun pun hanya tersenyum, "lalu?"tanya Renjun.
"Mm... ya sebenarnya aku memang sedang dekat dengan seseorang ah maksudnya itu aku sedang dengan seorang gadis. Aku dan dia mungkin sudah 1 tahun lebih bersama."ucap Jeno lalu menghela nafas pelan.
"Apa!!! Kenapa sudah lama sekali dan kamu sembunyikan itu pada kami, huh!"ucap Renjun kesal.
"Ah maaf kan aku hyung, hyung kan tau aku hanya takut.  Bahkan beberapa hari ini rasa takut ku muncul kembali hyung."ucap Jeno,
"Takut kenapa?"tanya Renjun.
"Aku takut jika suatu hari nanti hubungan ini berakhir dan harus berpisah. Aku gak mau hyung,"ucap Jeno dengan raut wajah yang sedih.
Renjun memang belum pernah merasakan Apa yang dirasakan Jeno, tapi Renjun cukup mengerti perihal itu. Renjun memberi sebuah semangat dengan senyuman dan tepukan di pundak Jeno dengan pelan.
"Apa kalian sedang ada masalah?"tanya Renjun dengan hati hati,
Jeno tidak menjawab, hanya menggeleng kan kepala nya.
"Lalu?"tanya Renjun lagi.
"Hyung, sebenarnya aku ingin mengatakan namun sungguh berat. Hyung semoga apa yang aku takutkan takkan terjadi ya."ucap Jeno yang penuh harap.
"Iya, oh ya nanti aku kasih tau mereka boleh."izin Renjun.
"Iya tapi nanti saja di apartemen,"ucap Jeno sedangkan Renjun masih sama hanya tersenyum lalu mengangguk.
Disisi lain ada Ariana yang sedang duduk di kursi balkon kamar nya,
Drap...drap...drap...
"Apa kamu sudah selesai membereskan barang barang kamu, nak."ucap Melia sambil mengusap rambut Ariana.
Ariana melihat keatas menatap mata sang bunda.
"Sudah kok bun,"ucap Ariana.
"Ah seperti itu, nanti kita tinggal tunggu ayah ya."ucap Melia.
"Iya bun, bun besok lusa Ariana boleh lihat konser the dream show,"ucap Ariana.
"Mm... baiklah boleh,"ucap Melia.
"Makasih bun,"ucap Ariana.
"Tapi setelah itu kamu harus fokus dengan mimpi kamu ya, bunda tau itu memang cukup sulit. Tapi-"ucap Melia yang disela Ariana.
"Ah iya bun, tenang lah bunda. Ariana akan lebih fokus dan mencoba meninggalkan hal hal seperti itu,"ucap Ariana.
"Ya sudah bunda tinggal di bawah,"ucap Melia lalu pergi dari tempat itu.
Ariana kembali menatap langit biru yang membentang luas, sesak dada nya kembali muncul.
"Maaf maaf maaf,"ucap lirih Ariana. Hingga tak sengaja air mata nya sudah membasahi pipi nya.
Latihan yang dilakukan nct dream sudah usai, dan sekarang mereka kembali ke apartemen nya untuk makan siang yang telah dibeli oleh manager nya.
"Ah seperti itu, tapi kenapa Jeno hyung sampai segitu sih."ucap kesal Jisung setelah mendengar penjelasan dari Renjun.
"Mungkin Jeno mempunyai alasannya, kita harus merahasiakan dan memberi semangat Jeno ok."ucap Renjun.
"Namanya gadis itu siapa hyung?"tanya Chenle.
"Hyung  gak tanya dan Jeno memang gak memberi tau. Tapi setidaknya dia gak lagi berbohong dan menyembunyikan dari kita itu sudah cukup."ucap Renjun.
"Hyung, Icung mau tanya. Apa Jeno hyung masih marah dengan kita?"tanya Jisung dengan tatapan sedih.

"Dia gak marah kok dengan kita, tadi dia hanya kesal dengan kita. Tapi tenang lah sekarang dia udah baik baik aja kok,"ucap Renjun.
"Hyung, Najaem mau tanya?"ucap Jaemin sambil mengangkat tangan kanannya.
"Tanya kan saja jaem,"ucap Renjun.
"Ini kapan kita mulai makan, aku sudah lapar hyung."rengek Jaemin.
"Aish iya iya sebentar kita tunggu Jeno dulu. Dia sedang ganti baju,"ucap Renjun kesal.
"Ah maaf maaf, maaf ya kalau menungguku."ucap Jeno sambil turun dari tangga.
"Aish hyung itu ya, cacing ku kembali kambuh tau. Mereka meronta ingin diberi makan,"keluh Jaemin.
"Kau ini Jaem,"ucap Jeno sambil mengetuk kepala Jaemin dengan pelan.
"Akh! Ish hyung ini ya, jangan pukul kepala ku. Ini tempat berharga,"ucap Jaemin sambil mengelus kepala nya.
"Memang apa yang berharga hm, sedangkan yang kamu pikirkan selalu saja makan makan. Tapi lihat badan mu selalu kecil, hanya tulang. Gimana para gadis pada mau dengan mu hm."oceh Jeno.
"Enak saja hyung bilang, mentang hyung sudah punya gitu. Aku ini masih tahap pertumbuhan jadi buat apa repot repot kayak hyung."bela Jaemin.
"Hyung yang masih tahap pertumbuhan itu Jisung dengan ku. Jaemin hyung ini sudah dewasa dan kalian berdua pun hanya berbeda 5 bulan tuh."ucap Chenle.
"Huh! Terserah kamu aja lah Sung."ucap Jaemin,
"Sudah sudah, mau makan apa mau ribut sih."ucap Renjun.
"Makan!"seru Dreamies.
"Ya sudah kalau berhenti ribut, ini buruan di makan."ucap Renjun sambil menyodorkan satu persatu box makan nya kepada dreamies.
"Mm... teman teman, aku minta maaf ya soal-"ucap Jeno terpotong.
"Sudah lah hyung, kita paham kok. Seharusnya kita yang minta maaf perihal tadi pagi. Hehehehe yang tadi pagi yang buat rencana Echan sih hyung. Maaf ya hyung,"ucap Haechan.
"Iya iya aku maaf in soal yang tadi pagi. Udah kita makan dulu aja, aku kasihan dengan wajah kumel Jaemin."ucap Jeno

Jaemin yang akan membela diri nya, tanpa aba aba Jisung yang duduk disebelah Jaemin langusng menyumpal mulut nya dengan lalapan.
Sedangkan Jaemin hanya bisa mengunyah dengan kesal.  Sedangkan yang lain hanya bisa tertawa melihat betapa kesalnya Jaemin.
Selesai dari acara mereka makan siang bersama, para dreamies berhamburan. Ada yang asyik main game siapa lagi kalau bukan Chenle dan Haechan. Ada pula yang sedang asyik menonton kartun dia adalah Renjun dan ditemani Jisung yang tidur di paha Renjun yang digunakan sebagai bantal, sembari Renjun mengusap rambut Jisung.
Dimana Jaemin dan Jeno? Kalau untuk Jaemin itu setelah makan, dia langsung menuju kamar nya lebih tepatnya rebahan sambil membaca buku. Ya itu hobinya, rebahan sambil baca buku habis itu tidak sadar sudah terlelap dalam dunia mimpi nya itu. Sedangkan Jeno, dia masih berada ruang makan. Bukan untuk makan lagi hanya saja sedang asyik mengotak atik isi ponsel nya, dia ingin menghubungi Ariana tapi takut malah mendapatkan omelan. Karena kemarin memberi tau nya seharian ternyata salah hanya setengah hari. Tapi hati dan pikirkan tak sejalan, ketika pikirannya memilih tahan tapi hatinya tak bisa tenang.
Jeno mulai menekan tombol yang menampilkan bahwa di menghubungi Ariana dengan video call walau awalnya sangat ragu.
Tepat sekali Ariana menjawab panggilan video call itu.
"Loh katanya seharian latihan kok malah sempat sempat nya menelpon segala video call pula."omel Ariana, benar dugaan Jeno. 
"Ish kamu itunya, tadi udah latihan dan tidak jadi seharian hanya setengah hari kok."jelas Jeno.


______

HARUSKAH?


Happy Reading

    "Ya kalau gitu kan bisa buat istirahatlah,"omel Ariana.
"Ih Naaaa!"teriak Jeno kesal. 
"Eh kenapa hyung?"tanya Chenle yang menoleh kearah Jeno.
"Ah tidak papa kok, hehehe."ucap Jeno.
"Nah kan, kamu sih kenapa harus teriak.  Untung aku tak di dekat kamu. Huh bisa saja aku jadi tuli,"ucap Ariana.
"Na, bisa tidak jangan membuat aku kesal deh. Harusnya buat aku senang gitu semangat in kek."keluh Jeno.
Dreamies yang sedang asyik tiba tiba terhenti dan memilih menoleh ke arah Jeno.
"Itu hyung kenapa sih?"tanya Haechan.
"Entahlah, aku kepo hyung."ucap Jisung yang langsung bangkit dan melangkah menuju ruang makan.

"Ih magnae itu benar benar ya."ucap Renjun menggelengkan kelapa.
Jisung mengendap endap di belakang Jeno, dan tepat sekali Jisung bisa tau siapa yang sedang Jeno telpon ah lebih tepatnya video call.
"Hallo nuna,"sapa Jisung secara spontan membuat Jeno terkejut dan langsung menyembunyikan ponselnya.
"Apa yang kamu lakukan Sung?"tanya Jeno dengan kesal.
"Ih hyung kan aku hanya ingin menyapa nuna saja kok, ah dia manis hyung. Eh tapi kenapa dia memakai itu, seperti- tunggu berarti hyung dan nuna berbeda."ucap Jisung.
"Ah Jisung tolong jangan katakan itu,"ucap Jeno.
"Ah maaf hyung, kalau gitu Jisung ke ruang tamu lagi saja ya. Mm hyung,"ucap Jisung yang di jeda.
"Apa?"tanya Jeno.
"Nuna manis banget pantas hyung suka,"ucap Jisung lalu melarikan diri dan kembali menuju ruang tamu.
Jeno pun hanya bisa tersenyum dan kembali video call dengan Ariana.
"Apa yang kamu lihat Sung?"tanya Haechan.
"Ah itu nuna sangat manis,"ucap Jisung.
"Ya aku jadi ingin melihat wajah nuna itu."ucap Chenle,
"Tenang suatu hari nanti Jeno akan memberi tau kita. Sudah sudah kalian berdua istirahat, besok kita harus latihan lagi walau sebentar."ucap Renjun,
Dreamies pun menurut dan pergi menuju kamar nya masing masing dan Renjun duduk mengawasi Jeno dari ruang tamu.
"Betapa bahagia nya kamu Jen, aku harap kalian tetap baik baik ya."gumam Renjun.
"Na, besok kita pergi jam berapa?"tanya Jeno.
"Ya agak siang aja,"ucap Ariana.
"Kamu lagi apa?"tanya Jeno.
"Ya lagi video call dengan kamu, Jejen."ucap Ariana.

"Hehehe, sapa tau sambil ngemil gitu."ucap Jeno,
"Emang kamu lihat dari situ kalau aku lagi ngemil kah, Jen?"tanya Ariana dengan kesal.
"Enggak, hahaha."ucap Jeno lalu tertawa.
"Jeno, kamu itu ya selain tukang ngeselin juga tukang receh ya."ucap Ariana.
"Biarin wlee,"ucap Jeno lalu menjulur kan lidahnya,
"Jen, tadi itu Jisung kan?"tanya Ariana.
"Kamu lihat, mm... iya tadi itu Jisung."ucap Jeno.
"Manis ya dia,"ucap Ariana, namun malah mengundang rasa kesal Jeno.
"Terus aku gak manis gitu, aku ini kan-"ucap Jeno dipotong,
"Kalian kalau video call jangan pakai teriak teriak bisa. Dreamies yang lain sedang tidur termasuk aku yang mau tidur jadi susah kan."oceh Renjun dari ruang tamu.
"Nah kan, kena omel kan aku."ucap Jeno.
"Ya terus, itu kan salah kamu kenapa segala pakai teriak teriak hm."ucap Ariana.
"Renjun hyung kenapa tidur di situ?"tanya Jeno.
"Mengawasi kamu,"ucap Renjun.
"Aku kenapa?"tanya Jeno.
"Ya sapa tau pergi tanpa mengajak kita,"ucap Renjun.
"Ih Hyungggggg!"teriak Jeno.
Membuat Ariana tersenyum melihat kelakuan Jeno yang abstrak itu.
"Jen, dah sana kamu juga istirahat."ucap Ariana,
"Nanti aja, aku masih mau lihat kamu."ucap Jeno.
"Oh kamu mau besok gak jadi aja ya."ancam Ariana,
"Eh eh kan mulai lagi, iya iya aku tidur."ucap Jeno nurut.
"Nah sana, awas aja nanti malam sampai video call. Aku langsung batalkan pertemuan kita."ancam Ariana lagi.

"Iya iya, ih ngeselin kan. Oh ya kamu dicariin,"ucap Jeno.
"Ya kamu sih ngeyel  kalau gak dibilangin pakai ancaman. Mm... siapa yang cariin aku?"tanya Ariana,
"Namanya Lee Jeno anak nct dream itu loh yang dijuluki eyesmile."ucap Jeno lalu memberi love di jari nya.
"Nah kan mulai sok romantis berujung garing kan, udah sana tidur."ucap Ariana.
"Ya udah aku tidur, selamat sore cantik ku."ucap Jeno.
"Iya bulan sabit ku,"ucap Ariana.
Video call berakhir, Ariana hanya bisa tersenyum tipis. Pertemuan yang pernah Jeno sadari adalah luka.
"Hyung, besok jadi latihan lagi. Jam berapa sampai jam berapa?"tanya Jeno.
"Hm sekitar jam 08.00-11.00 emang kenapa?"tanya Renjun.
"Ah kalau begitu selesai latihan, aku pergi ya."ucap Jeno.
"Hm tapi jangan pulang malam, ingat lusa kita udah performe. Jangan capek capek kita harus melakuan yang terbaik."ucap Renjun.
"Oke siap hyung, kalau begitu aku tidur dulu ya. Hyung bisa langsung pindah ke kamar aja."ucap Jeno,
"Ah udah sana kalau mau tidur, aku disini aja udah nyaman."ucap Renjun.
"Baiklah,"ucap Jeno dengan bahagia dan Jeno pun berlalu menuju kamar nya sedangkan Renjun memang sudah nyaman tidur di sofa.
Skip 
Benar saja Jeno malam ini tidak menghubungi Ariana hanya saja tadi sempat mengirim pesan untuk menanyakan tempat untuk bertemu besok dan dibalas Ariana 'ditempat favorit kita' itu pun hanya mereka yang tau dan tuhan.
Selesai makan malam, Jeno lalu menonton tv bersama dreamies.
"Hyung, biasanya jam segini udah dikamar. Kok sekarang masih di sini?"tanya Chenle.
"Memang hyung gak boleh gitu ikut nonton tv bersama kalian, hm."ucap Jeno.
"Ah bukan begitu, ih terserah hyung saja lah."ucap Chenle kesal.

"Dia itu sedang bosan,"ucap Jaemin.
"Bosan itu loh,"ucap Haechan.
"Oww i know hyung,"ucap Jisung.
"Ah sudah lah, aku tidur aja lah. Kalian lagi gak seru huh!"ucap Jeno lalu bangkit dari duduk nya dan berlalu menuju kamarnya,
Sedangkan para dreamies tertawa melihat betapa kesalnya Jeno,
Hingga pukul 21.00 mereka menonton film, Renjun pun memerintahkan adik adiknya tidur dan langsung dilaksanakan lalu menuju kamar masing.
Ariana yang masih terjaga dan sama sekali belum merasa ngantuk. Duduk menatap dinding kamar nya yang berisi foto polarid Nct Dream, bunda dan kakaknya hanya tau kalau Ariana ngefans dengan grup itu. Padahal dari salah satu anggota itu adalah orang paling spesial disamping nya. Menatap foto polarid dengan sendu. Ada foto pertama kali mereka bertemu, foto mereka ibadah di istiqlal dan katedral, ada pula foto hal konyol Jeno  tentu saja ada foto Ariana hanya saja tidak ada foto yang berdua Jeno dan Ariana. Ariana benar benar menutup rapat rahasianya, tapi semakin di sembunyikan semakin pula menyakitkan.
Ariana Putri Aisyah pov on 
    Aku sudah terlalu lama menyimpan bahkan menyembunyikan, dan tak bisa lagi ku teruskan. Walau aku juga gak tau akhir dari ini, tapi aku harus tetap melalukan nya. Ayah, bunda dan kak Dimas harus tau. Aku memang salah tapi aku juga sayang dia, aku juga tau akhirnya aku dan dia tidak akan pernah bersama. Ini ah hubungan ini hanya seperti permainan dunia yang berawal dari start  dan akan berakhir diantara game over atau final. Namun aku tak pernah yakin dan berharap akan final bahkan nyatanya hanya akan game over. Besok adalah hari dimana aku dan Jeno menyadari hal ini, walau nanti akan banyak alasan dan penolakan tapi harus itu. 
Sempat aku berpikir kalau aku gak bisa namun setelah aku melihat ke belakang ada kedua orang tua ku dan kakakku yang harus aku bahagia kan ya karena mereka yang aku punya. Jeno memang terlihat dekat dan nyata di hidup ku namun dia tak harus ada di hidup ku atau aku tak harus ada di hidup nya. Ini luka tapi memberikan ku pelajaran yang berharga, aku senang bisa bertemu dengan Jeno, menjadi lebih sekedar teman di hidup Jeno. Tapi bukan berarti aku bisa miliki dia, benteng begitu tinggi sulit untuk aku gapai. Aku mencintai dia tapi juga bukan berarti aku ingin memiliki nya, jika melepaskan itu lebih baik kenapa tidak? 
Dan aku Ariana Putri Aisyah memilih berhenti dan melepaskan, sedangkan diluar sama banyak nctzen sangat mengharap kan untuk bisa bersama idola nya. Malah aku memilih berhenti bodoh ya, tapi lebih bodoh jika aku mempertahankan dengan segala perbedaan terlihat jelas. Ku harap setelah ini dia bahagia dengan apa yang di pilih begitu pula aku. 

Siapa bilang melupakan itu mudah, tentu saja tidak. Tapi aku mau pun dia harus mau mencoba untuk menguatkan hati, tak ada yang salah dan yang salah bukanlah takdir tapi emang waktu nya aja yang lagi gak tepat.
Aku memang gak bisa memaksakan hal yang beda untuk disatukan, biarlah ini berakhir dengan baik.
Ariana Putri Aisyah pov off.

_______

TEMPAT FAVORIT 

Happy Reading 

    Di hari ke empat nct dream di indonesia, dan setelah mereka sarapan mereka pun langsung menuju tempat konser the show dream untuk gladi bersih. 
Ya latihan nya hanya 4 jam dan setelah mereka latihan memang langsung pulang untuk istirahat agar besok bisa berlangsung dengan lancar dan baik. Tapi tidak dengan Jeno, dia sudah meminta izin dengan manager dan Renjun untuk pergi. Tentu saja dia tidak pergi sendiri, Jeno diantar pak sukirman lalu dengan dreamies yang lain pulang bersama manager. Untuk manager memang belum dikasih tau soal hubungan Jeno, tunggu Jeno siap membongkar nya. Manager tau nya Jeno pergi ke katedral untuk ibadah bahkan tidak ada rasa curiga apapun. Tapi Jeno memang ke katedral sebentar lalu setelah itu ke tempat tujuan nya.
Setelah sampai tempat tujuan, Jeno turun dari mobil dan tentu saja dia sudah lengkap dengan penyamaran nya. Masker hitam, kaca mata bening dan topi, dia pula hanya menggunakan hoodie hitam celana jins sudah itu saja.
Jeno meminta pak sukirman untuk tunggu di parkiran taman, dan dia menunggu di dekat pohon.
"Ah maaf, aku malah yang terlambat."ucap Ariana,
"Aish kamu ya, sudah sekarang tanggung jawab belikan aku minum."ucap Jeno yang merasa di rugi kan padahal dia baru saja datang. Jika Ariana tau mungkin mereka akan saling teriak seperti biasanya.

"Iya iya, ayo sambil jalan. Nanti kita jalannya sampai kursi bisanya ya."ucap Ariana.
"Iya cantik ku,"goda Jeno.
Mereka pun sambil berjalan, mereka tidak bergandengan.
"Jen, besok kalian akan tampil membawakan lagu berapa?"tanya Ariana.
"Oh tentu saja rahasia, mentang mentang kamu gadis ku gitu. Oh tidak,"ucap Jeno denagn kesal,
"Dih kalau gak mau kasih tau ya udah, nanti kamu nyanyi lagu pop indonesia enggak. Seperti kamu nyanyi in ke aku waktu itu, kan suara kamu tuh bagus tau kalau nyanyi lagu pop indonesia."usul Ariana.
"Nyanyi gak ya, kayak nya nyanyi deh apa sih yang enggak untuk kamu."ucap Jeno.
"Ih jangan untuk aku deh, untuk nctzen yang lain kek. Tapi lagu nya apa?"tanya Ariana.
"Iya iya untuk kamu sama nctzen deh, ya nanti aku cari yang pas untuk kita."ucap Jeno,
"Ih ngeselin deh kamu tuh,"ucap Ariana.
Jeno membalasnya dengan senyum khas nya. Dan berjalan menghadap Ariana, 
"Jalan nya yang benar Jen, nanti jatuh kamu tuh ya."omel Ariana,
"Hahaha iya iya,"ucap Jeno yang nurut. Jeno pun jalan di samping Ariana.
"Na, itu ada penjual air minum beli yuk."ucap Jeno.
"Iya ayo."ucap Ariana lalu menuju tempat penjual air minum itu.
"Bang, 2 air minum nya ya."ucap Ariana,
"Ambil aja neng,"ucap penjual nya.
"Jen, mau yang aqua apa yang le mineral?"tanya Ariana,
"Apa aja sih Na,"ucap Jeno.
"Ok, 2 air le mineral ya bang. Berapa?"tanya Ariana.
"10.000 ribu neng,"ucap penjual.
"Ini uang nya pas bang,"ucap Ariana.
"Iya makasih neng,"ucap penjual.

"Iya sama sama bang,"ucap Ariana.
"Neng itu cowoknya tinggi banget, dikasih makan apa?"tanya penjual.
"Hehehe, dikasih makan nasi sama lauk yang biasa dimakan orang orang kok bang."jawab Ariana.
"Ekhm... masih lama ngobrol nya, Na."ucap Jeno.
"Eh eh cowoknya mba cemburu itu,"ucap penjual.
"Hahaha iya, kalau gitu saya permisi."ucap Ariana lalu menyeret Jeno dengan menarik lengan Jeno.
"Huh!! Harusnya aku yang narik kek gini tuh kok malah kamu sih."ucap kesal Jeno.
"Kamu tuh cemburu ya Jen, duh orang penjual nya cuman kagum sama kamu yang punya tinggi badan segini."ucap Ariana.
"Cuman sebel aja tuh, sini air nya haus nih."ucap Jeno mengambil air minum nya dari genggaman nya Ariana.
Jeno yang sudah membuka masker dan tutup botol nya dan akan menegak airnya lalu ditahan Ariana spontan saja Jeno menengok.
"Jangan berdiri minimal jongkok kalau gak ada tempat untuk duduk,"perintah Ariana,
"Hehehe lupa, iya iya."ucap Jeno lalu jongkok dan diikuti Ariana.
Mereka pun menegak airnya nya,
Ceguk...ceguk...ceguk...  "Ah lega nya, air minum le mineral enak kayak ada manis manis nya gitu."ucap Jeno.
Ariana yang juga selesai menegak airnya dan mendengarkan penuturan lalu merolling bola matanya dengan malas.
"Kok kamu malah kayak mengiklankan sih, Jen."ucap Ariana.
"Hahaha iya ya,"ucap Jeno sambil menutup masker nya kembali dan berdiri bersama Ariana,
Mereka pun berdiri bersama dan jeduk....
"Hahahaha ayah bunda lihat itu ada kakak berdiri lalu malah ke jeduk."ucap anak kecil yang berjalan berlawanan dengan Ariana dan Jeno.
"Joni gak boleh kayak gitu, ayo minta maaf sama kakak nya karena sudah menertawakan. Itu namanya gak sopan sama yang lebih tua dari Joni kan ayah bunda gak ngajarin kayak gitu, gih minta maaf sana."perintah ayah nya.
"Maaf ya yah, Joni lupa hehehe. Tapi Joni takut yah bun,"ucap Joni.
"Kenapa takut, kakak kan bukan penjahat terus adek manis ini gak sengaja kan tapi tertawa. Hehehehe,"ucap lembut Jeno sambil menghampiri Joni dan di ikuti Ariana disampingnya.
"Tuh kakak nya baik loh, gak marah kan kenapa takut. Sekarang saliman,"ucap bundanya Joni dan mengangguk.
Joni melangkah kearah Jeno dan Ariana, "kakak, Joni minta maaf ya."ucap Joni, 
Jeno pun berjongkok untuk menyamai tinggi badan Joni,
"Iya gak papa, Joni sayang sama ayah bunda nya Joni?"tanya Jeno sambil mengusap rambut Joni.
"Iya sayang banget kak,"ucap semangat Joni.
Ariana dan orang tua Joni melihat ke dua anak laki laki yang sedang ngobrol hanya bisa tersenyum manis.
"Nah kalau gitu Joni harus jadi anak yang baik jangan nakal nanti ayah bunda nya Joni sedih (Joni mengangguk menurut dan menggeleng karena gak mau ayah bundanya sedih). Joni kan sayang banget sama ayah bunda (Joni mengangguk) nah harus nurut ya sama apa yang dibilang sama ayah bunda, gak boleh ditolak karena apa yang dilakukan sama ayah bunda Joni itu untuk kebaikan Joni untuk masa depan Joni. Ayah bunda nya Joni baik kan (Joni mengangguk) pintar. Kak Jeno sama kak Ariana gak marah kok sama Joni kan Joni gak sengaja kan (Joni mengangguk)."ucap Jeno sambil mengusap rambut Joni.
Joni pun saliman sama Ariana dan Jeno, dicium juga punggung tangan Ariana dan Jeno.
"Makasih kak Jeno dan kak Ariana, Joni bakalan ingat pesan itu."ucap Joni,
"Terima kasih ya nak pesannya untuk Joni, semoga hubungan kalian langgeng dan bisa menyusul biar bisa ngerasain punya anak. Saya permisi dulu,"ucap bunda Joni yang mengira Ariana dan Jeno pasangan istri itu,
Hahaha ada ada aja deh.
Jeno yang sudah berdiri disamping Ariana hanya bisa tersenyum dan mengamini didalam hati, agar bisa selalu bersama Ariana.
"Kamu kok bisa se bijak ini sih Jen, padahal biasanya nge garing mulu tapi aku salut banget sama Jejen. Uh manis banget,"ucap Ariana.

"Aku jadi mau kita bisa kayak gitu, punya anak kecil yang manis manis."ucap Jeno membuat Ariana menoleh ke arah Jeno dengan raut wajah sedih dan Jeno tak sengaja juga menoleh ke arah Ariana.
Dengan Jeno melihat raut wajah Ariana, "Eh itu kok namanya kayak hyung nct127 ya hahaha baru nyadar aku tuh. Terus biasanya yang memberi omelan kayak gitu sih Jonhy hyung kok seorang mah aku ya."ucap Jeno, Ariana hanya melihat kelakuan dan mendengar ucapan Jeno lagi meroling kedua bola matanya dengan malas.
"Kan mulai kumat lagi, garing nya muncul lagi. Itu ditutup botol nya nanti dimasukin kuman."ucap Ariana  dan Jeno nyengir lalu menutup minum nya.
"Yuk lanjut jalan,"ajak Jeno dan diikuti Ariana

________

HARUS HARI INI


Happy Reading 


    Mereka pun melanjutkan perjalanan nya, namun tiba tiba langkah Ariana terhenti. Ketika ada sebuah panggilan dari ponsel di saku nya. Ariana pun mengambil, 
"Dari siapa? Kak Dimas (Ariana menggeleng) bunda kamu ya? (Ariana kembali menggeleng) terus?"tanya Jeno.
"Syuut ini dari sahabat ku, aku angkat dulu ya."ucap Ariana dan Jeno pun mengangguk.
Calling Dina on
'Assalamualaikum Halo' 
'Waalaikumsalam, Iya kenapa din?'
'Besok kamu jadi nonton konser the dream show kan'
'Ya lihat besok ya'
'Kok gitu sih Na, aku kan udah beli tiket nya ini tuh. Masak kamu gak ikut, gak seru tau. Untuk yang terakhir ini juga, kamu datang ya.'
'Kamu kan tau bunda ku kayak gimana Din?'
'Ya udah kalau gitu aku yang bakal minta izin terus aku yang beliin tiketnya ya. Gak boleh nolak, masak kita berteman udah lama cuman hanya untuk perpisahan aja kamu gak bisa. Ini aja Rena juga ikut loh. Gak asyik kalau cuman Aku sama Rena, Na. Kamu mau ya.'
'Ya udah aku usaha in besok ya, tapi gak usah segala kamu yang beli. Aku bisa beli sendiri kok,'
'Ok sampai ketemu besok ya, Na. Assalamualaikum,'
'Oke, Waalaikumsalam.'

Calling Dina off
"Kenapa?"tanya Jeno
"Gak ini Dina cuman bilang jangan lupa datang."jelas Ariana.
"Terus kenapa kamu bilang usaha in, kamu gak bisa kah Na?"tanya Jeno lagi.
"Ya gak lah, bisa kok."ucap Ariana.
"Kirain aja kamu gak bisa,"ucap Jeno.
"Tenang aja deh,"ucap Ariana.
Saat mereka akan melanjutkan perjalan tetapi terhenti kembali langkah Ariana karena ada yang menelpon nya.
"Siapa lagi?"tanya Jeno.
"Ah Rena, kamu tunggu sini bentar aku kesana dulu."ucap Ariana,
"Kenapa gak disini, tadi aja waktu Dina yang nelpon kamu disini."ucap Jeno.
"Ah ini beda Jen, kamu kan tau aku punya temen kayak kamu. Kalau bicara harus pakek teriak teriak, jadi biar kamu gak keberisikkan tau. Dah berdiri tunggu disini dulu oke."ucap Ariana lalu berjalan menjauh Jeno.
Calling Rena on
'Assalamualaikum, halo. Kamu lagi jalan sama Jeno'
Ariana hanya memberi tau Rena soal ini, bukan gak mau kasih tau Dina. Namun dia lebih dekat dengan Rena tapi bukan berarti tak dekat juga dengan Dina. Hanya ada beberapa hal untuk Ariana nyaman dan mau memberi tau soal ini pada Rena.
'Waalaikumsalam iya aku lagi jalan sama Jeno, kenapa Ren?'
'Ah, apa kamu bakalan lakukan hari ini?'
'Iya, aku harus lakukan hari ini Ren. Walau pun kayak nya kek susah banget gitu Ren, tapi aku harus lakukan.'
'Iya aku tau, tapi jika nanti kamu udah mengatakan itu pada Jeno. Kamu harus kuat, kalau gak kuat nanti hubungi aku, apa besok kamu bakalan datang ke konser the dream show setelah kamu mengatakan ini.'
'Entahlah Ren, tapi tadi Dina minta aku untuk datang.'

'Kalau kamu gak bisa gak usah dipaksa, aku akan kasih pengertian buat Dina.'
'Gak kayak gitu Ren, kita tuh juga bakalan jarang bertemu. Mungkin apa yang Dina minta untuk salam perpisahan aja, aku bakalan usahin kok.'
'Ya udah terserah kamu, kalau gitu kamu yang kuat sabar ya Na. Aku tau ini gak gampang tapi udah keputusan kamu jadi aku gak bisa kasih saran apa pun. Dah sana semoga sebelum kalian berpisah akan ada kenangan manis ya. Ya udah Assalamualaikum,'
'Iya semoga, Waalaikumsalam.'
Calling Rena off
Setelah Ariana itu memasukkan  ponselnya disaku nya.
"Udah sih, gak usah cemberut kek gitu deh."goda Ariana.
"Tau ah, ayo kita ke tempat biasanya."ucap kesal Jeno,
"Lah iya, tapi senyum dong."minta Ariana,
Jeno pun menampilkan senyum nya, "ih gak tulus gak mau ah, dah jalan aja deh."ucap kesal Ariana,
Jeno menyeritkan alis nya, "Kok jadi kamu yang sebel sih,"ucap Jeno lalu menarik tangan Ariana,
"Hehehe udah sih sebel sebel nya tuh, nanti gak sampai tau."ucap Ariana.
"Iya iya yuk,"ajak Jeno,
Mereka pun benar benar melangkah tempat biasanya. Setelah sampai mereka pun duduk,
"Na, kamu duduk dulu aku mau foto in kamu ya."ucap Jeno.
"Apaan sih Jen, enggak ah."tolak Ariana.
"Gak papa sih, toh biar kenangan aku aja."ucap Jeno.
"Terserah kamu deh Jen,"ucap Ariana nurut.
"Nah gitu, Na hadap sini dong."minta Jeno.
"Gak mau, buruan gih yang penting aku mau di ajak foto."ucap Ariana, Cklek,
Tepat setelah memotret Ariana yang berpose menghadap belakang, dan Ariana kembali menghadap Jeno. Tepat saat itu Jeno tanpa minta persetujuan Ariana, membuat Jeno tersenyum.

"Udah nih,"ucap Jeno.
"Lihat,"ucap Jeno.
"Nanti aja, aku kirim kamu aja deh."ucap Jeno sambil berjalan menghampiri Ariana dan duduk disebelah Ariana.
"Jen, kayak udah waktu sholat dzuhur deh. Aku sholat dulu, kamu tunggu sini bentar."ucap Ariana lalu pergi.
Ya di taman juga menyiapkan tempat ibadah.
Jeno yang menunggu sambil melihat orang sedang memainkan cello walau dari kejauhan.
Setelah selesai sholat, Ariana kembali menghampiri Jeno.
"Oh ya habis ini langsung pulang atau makan dulu, apa mau kemana gitu?"tanya Jeno.
"Ya lihat nanti aja Jen,"jawab Ariana.
"Na, aku mau tanya?"tanya Jeno.
"Tanya in aja sih Jen,"ucap Ariana.
"Kamu tau gak rasa apa yang paling pahit?"tanya Jeno.
"Aku gak tau,"jawab Ariana.
"Rasa yang paling pahit itu adalah jauh sama kamu."ucap Jeno, 
Ariana menghela nafas pelan, "Jen, apa kita udahan aja? Kita putus aja ya Jen?"tanya Ariana.
Bukan nya Jeno terkejut malah dia tertawa, pikirnya ini hanya lelucon padahal tidak.
"Hahaha apa aku pertanyaan ku tadi garing banget ya sampai kamu tanya kayak gitu."ucap Jeno.
"Jen, kita putus aja ya."ucap Jeno.
"Hahaha lucu deh, apaan sih."ucap Jeno.
Ariana pun mulai berdiri dari duduknya dan membuat Jeno mendongak.
"Jen, ini bukan lelucon bukan kegaringan yang sering kamu ucap itu tapi ini serius. Kita akhiri hubungan ini, kita berhenti cukup sampai sini."ucap tegas Ariana.
Jeno semakin dibuat bingung, dia pun ikut berdiri.
"Kita gak lagi ada masalah apa apa, Ariana. Kenapa tiba tiba kayak gini?"tanya Jeno dengan kesal.

Ariana menelan ludah nya susah payah, "Kita memang gak lagi ada masalah apa apa tapi pada akhirnya aku sadar, Jen. Ku kira dicintai seorang idol kpop menjadikan semuanya mudah dan menyenangkan, nyata nya nggak Jen. Aku udah bohongin orang tua dan kakak ku, dan begitu juga kamu. Kita bahkan sudah melanggar hukum alam, kita beda dalam segala hal. Jika sekali pun untuk menyatukan tidak mungkin, aku gak mau meneruskan lagi jika nantinya bakalan ada luka yang teramat menyakitkan. Kita putus aja ya Jen, ini untuk kebaikan aku begitu juga kamu."ucap Ariana yang berusaha tegar.
Tangan nya mulai terkepal erat, hingga ia merasa kuku nya tertancap di kulit nya. Tapi itu tak seperih apa yang sekarang hati nya rasakan.
Apa ini nyata?
Baru tadi mereka saling tertawa dan mentertawakan satu sama lain. 
"Harusnya aku tau diri, kalau dari awal aku tahu akan berakhir seperti ini. Seharusnya aku gak  maksa masuk dalam dunia kamu, Jen. Enggak menuntut untuk membalas perasaan ku-"ucap terhenti.


_______

TERLUKA BERSAMA 


Happy Reading 

      "Berhenti Na, berhenti berkata yang memuakkan seperti itu!!"bentak Jeno.
Seolah tak cukup panas itu terasa di tangan dan hatinya. Mata nya kini juga tidak berfungsi sesuai kemauannya, panas akibat menahan aliran air yang berlomba lomba keluar dari pelupuk mata nya.
Namun sekeras apapun usaha Ariana dihadapan Jeno untuk menyembunyikan luka.
Sebisa mungkin ia memalingkan wajah nya supaya seseorang yang masih menjadi tempat hatinya tertambat tidak melihat air matanya saat ini.
Sebenarnya Jeno masih bingung dengan apa yang terjadi, di siang hari ini bahkan secerah langit ini kenapa harus ada hal semenyakitkan ini.
Jeno sempat berpikir, jika tak ada pertanyaan yang sempat ia lontarkan mungkin hal ini tak kan terjadi. Tapi Jeno salah, Ariana bahkan tetap melakukan ini tanpa harus ada atau tidak adanya pertanyaan itu.
Jeno melihat ke arah Ariana, bahkan air mata nya saja sudah mengalir.
"Na, kalau aku menolak gimana?"tanya Jeno  membuat Ariana menoleh menatap Jeno.
"Enggak Jen, kamu harus terima. Kita itu gak sama,"tolak Ariana.
"Kenapa bukannya perbedaan bukan halangan untuk bersatu benar kan,"ucap Jeno.

"Bukan gitu Jen, kita emang gak harus seperti ini. Aku mohon kita berhenti ya, jangan paksa lagi."ucap mohon Ariana.
"Tapi aku gak bisa Na, kamu pikir ini mudah untuk aku. Melepaskan merelakan orang yang sangat aku sayangi itu sulit Na. Kalau hanya hubungan jarak jauh aku masih sanggup tapi untuk ini aku gak sanggup. Kamu mau berhenti silahkan tapi aku gak mau berhenti Na."ucap Jeno sendu.
Ariana benar benar menutup rapat mata nya lalu membuka dan menghela nafas kasar.
"Jen, kamu itu paham gak sih. Berjuang sendiri itu gak enak, apalagi berjuang untuk seseorang yang enggak ingin dia ada disisi kamu lagi. Dan itu pun juga aku, aku memilih menyerah untuk  berjuang yang jelas jelas banyak orang yang berlomba lomba mendapatkan kamu. Kamu tau gak sih rasanya asing, rasanya gak nyaman, rasanya juga iri melihat banyak nctzen yang lebih sayang sama kamu. Aku tuh gak ada apa apa dari semua nctzen, Jen. Kita berhenti Jen, bahagia in aja nctzen yang lain."ucap Ariana yang benar benar frustasi.
"Kamu juga nctzen yang harus aku bahagia in, Na."ucap Jeno.
Ariana benar benar sudah habis kata kata buat Jeno bisa mengerti.
"Lee Jeno ssi. (menghela nafas pelan) aku tegaskan lagi, kita putus dan udah gak ada apa lagi. Semua nya udah gak bisa dilanjutkan kita berhenti disini. Aku udah capek untuk selalu egois, aku udah muak dengan perbedaan yang selalu menor kehidupan ku. Udah,"ucap Ariana tegas. 
Tanpa menatap wajah Jeno, Ariana memilih berputar balik meninggal Jeno dengan berjalan tergesa gesa.
"Na,"panggil Jeno.
Ariana pun berhenti tanpa menoleh ke arah Jeno.
"Apa kamu masih akan datang ke The Dream Show besok?"tanya Jeno.
"Aku gak tau, kalau pun iya itu yang terakhir. Terakhir untuk menjadi bagian hal yang memuakkan dan terakhir untuk berada di kota ini. Semuanya benar benar akan aku hapus,"ucap tegas lagi Ariana.
Jeno benar benar terkejut "Mau pergi kemana?"tanya nya lagi.
"Kamu gak perlu tau dan gak harus tau, kamu bukan siapa siapa lagi."ucap Ariana lalu pergi.
Ariana berlari untuk bisa melepaskan sesak ini,
"Maafin aku, Jen. Maaf aku bentak kamu, jujur ini juga sulit tapi kita emang harus berhenti. Jadi udah,"ucap Ariana terhenti.

Dia benar benar tersiksa oleh perbedaan, semua udah selesai dengan sesakit ini.
Dan siang itu, ditemani awan mendung. Dua hati telah hancur berkeping keping. Keegosian membuat hati meraka terluka. Apakah mengakhiri segala nya adalah hal yang benar?
Ariana yang terduduk di tanah yang sudah lemas itu, menangis meluap kan semuanya.
"Na, kamu gak papa?"tanya nya.
"Rena,"ucap Ariana sambil mendongak.
"Iya ini aku, aku dari tadi ada disini untuk mengawasi kalian. Udah Na, kita pulang aja. Sini aku bantu, ini emang sulit tapi kamu gak sendiri ada aku."ucap Rena sambil membantu Ariana berdiri lalu memapah.
Dari ujung ada pula seseorang yang memperhatikan interaksi mereka.
"Bukanya itu non Ariana, kok sama orang lain dan kenapa sambil menangis. Lalu den Jeno kemana? Apa mereka ada masalah, saya harus cari dan Jeno sebelum ada paparazi."ucap pak sukirman lari mencari Jeno.
Dan setelah pak Sukirman mencari letak Jeno dan benar pak Sukirman akhirnya menemukan Jeno dalam keadaan tak jauh dengan Ariana yang ia lihat tadi.
"Nak, ini sebenarnya ada apa?"tanya pak Sukirman sambil jongkok, melihat Jeno terduduk lemas dengan masker yang sudah basah karena air mata yang menolak berhenti.
Pak Sukirman pun tak mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya tadi,  namun pak Sukirman lalu membantu Jeno berdiri dan membawa ke mobil. Karena takut nya ada sasaeng fans atau paparazi yang tak sengaja lewat itu pikir pak Sukirman.
Jeno pun berjalan dengan menunduk dan dengan seribu kata yang ia pendam. Apa salah mereka bersatu walau berbeda? Pikir Jeno. 
Jeno benar benar tak pernah menyangka bahwa akan berakhir seperti ini. Jujur saja dia masih menyayangi Ariana, tertentu saja sebaliknya Ariana pun juga sama. Namum keputusasaan Ariana ada benarnya, karena jika tetap dipaksa sungguh akan melukai mereka dimasa depan nanti.
Sesampai di apartemen, Jeno tetap berjalan menunduk menuju kamar nya. Lalu pak Sukirman hanya mengantar saja, member yang lain pun menengok kearah Jeno.
"Hyung,"panggil Jisung.

Tak ada balasan, Jeno tetap melangkah menuju kamar nya.
"Jeno kenapa?"tanya Jaemin.
Haechan pun hanya menggeleng kan kepala tanda tidak tau.
Jeno yang berjalan tertatih hingga tanpa sadar dia tersandung kaki nya sendiri hingga membuat nya terjatuh.
Renjun dan yang lain pun terkejut, mereka berdiri dari duduk nya dan melangkah menuju Jeno yang jatuh tersungkur. Namun langkah mereka terhenti,
"Hahahaha lucu sekali."sarkas Jeno.
Pemuda rapuh itu bangkit dari posisi duduk nya dengan kepayahan sembari terisak dan sesekali merasa sesak dalam dada nya.
Dan kembali melangkah menuju kamar nya dan meninggalkan para dreamies yang terdiam dengan suasana yang mencekam.
BLAM
Jeno menutup pintunya rapat dan menguncinya, lalu membuang asal kunci itu ke sembarang arah tanpa peduli kunci nya akan hilang.
Tubuh nya merosot jatuh, dengan tubuh yang bersandar pada daun pintu. Disembunyikan kepala diantara lengan nya. Terisak pilu dengan raga yang menyendu. Air mata lurus dengan deras.
Sedang kan member yang lain masih bingung dengan kejadian ini.
Renjun yang paling tua diantara mereka pun meminta untuk kembali ke kamar masing masing dan disanggupi oleh mereka. Sedangkan Renjun memilih melangkah menuju kamar Jeno untuk memastikan apa dia baik baik saja.
"Jen,"panggil Renjun dari luar kamarnya.
Tentu sama sekali tidak ada jawaban, membuat Renjun khawatir.
"Jen, ini aku Renjun. Mm sebenarnya aku juga gak tau apa yang terjadi dengan mu saat ini. Tapi seenggak jangan seperti ini juga, yang lain sudah di kamar hanya ada aku. Kamu didalam gak kenapa kenapa kan, jangan buat khawatir Jen."ucap pelan Renjun.
Tetap tidak ada sautan, Renjun pun memegang kenop pintu untuk membuka tapi nihil pintu di kunci.

"Jen, apa kalian ada masalah? Berbagi luka sini jangan dipendam sendiri. Aku bukan hanya hyung mu tapi juga teman mu. Jen,"ucap Renjun lembut.

________

PENGERTIAN YANG BERMAKNA 


Happy Reading


        "Hyung, ini rumit bahkan aku pikir ini hanya mimpi tapi nyata. Kenapa harus kayak gini, tuhan tuh sayang gak sih sama Jeno. Jeno udah berdoa buat hubungan ini selalu baik baik aja tapi apa semuanya hancur hyung."ucap sendu Jeno.
"Jen, buka dulu pintu nya."ucap Renjun.
"Kunci hilang hyung, aku gak tau."ucap Jeno.
"Ya udah hyung pakai kunci cadangan, diam disitu jangan melakukan hal yang tidak tidak."ucap Renjun lalu melangkah pergi mengambil kunci cadangan.
Kemudian Renjun kembali dengan membawa kunci cadangan,
"Loh kok susah sih, ini kunci benar kok. Oh ya, Jen minggir dulu biarin hyung masuk."ucap Renjun.
Jeno yang berjalan dan duduk ditepi ranjang sambil meratapi betapa menyedihkan kisah nya. 
Renjun melangkah menuju kearah Jeno dan duduk tepat disamping nya.
Menepuk pundak Jeno pelan, "Jen, tuhan itu malahan sayang sama Jeno."ucap Renjun terhenti.
"Apa nya yang sayang sih hyung? hyung gak aku kayak gini. Kenapa ciptain perbedaan yang jelas jelas gak bisa disatu in."ucap Jeno yang menggenggam tangan Renjun.
"Jen, kamu tau gak kenapa Tuhan ciptain perbedaan buat kita belajar. Terkadang yang kita butuhkan yang kita mau belum tentu kita miliki semau kita dan gak bisa di  paksa untuk kita miliki. Jen tau gak kalau kita gak berbeda kita bakalan lupa untuk bersyukur. Jen, tuhan itu adil kamu jangan kayak gitu."ucap Renjun sambil mengusap tangan Jeno.

"Tapi hyung, aku gak bisa kayak gini. Kenapa dia minta berhenti padahal kita gak ada masalah hanya karena perbedaan hyung."ucap Jeno.
"Jen, hyung memang belum tau rasa saling menjaga satu sama lain. Tapi hyung paham, kamu tau alasan dia minta berhenti karena perbedaan kan. Berarti sama yang hyung bilang tadi kan, semuanya gak bisa dipaksa. tadi kan, semuanya gak bisa dipaksa."ucap Renjun.
"Tapi aku yakin dia masih sayang aku, hyung. Begitu pula juga aku yang masih sayang sama dia. Tapi kenapa dan apa apaan ini hyung?"tanya Jeno yang belum bisa menerima keputusan Ariana.
Tak jauh beda dengan kondisi Jeno, Ariana pun terpuruk dengan keputusan nya.
"Na, aku tau ini sulit tapi kamu harus yakin kedepan nya akan baik baik saja. Mm maaf ya Na, aku cuman bisa nganter sampai depan rumah. Bukan nya aku gak mau jadi bahu namun hanyaingin memberikan waktu untuk sendiri."ucap Rena.
Ariana hanya mengangguk,
"Ya udah aku pulang, nanti kalau ada apa apa telpon aja. Aku juga gak maksa kalau besok kamu gak bisa datang gak papa, udah sekarang masuk gih."ucap Rena.
"Makasih,"ucap Ariana.
Rena mengangguk lalu pergi, Ariana dengan langkah yang berat dan memaksa untuk masuk dengan keadaan yang menyedihkan. Dimana mata yang sembab karena terlalu banyak menangis disepanjang jalan.
Cklek....
"Assalamualaikum,"ucap Ariana dengan jalan menunduk.
" Waalaihassalam warahmatullahi wabarakatuh, kamu itu dari mana aja sih Na?"tanya Dimas yang duduk santai di sofa
Karena pertanyaan Dimas tidak dijawab, Dimas yang bangkit dari duduk nya dan menarik tangan adik nya itu. Sungguh terkejut melihat raut muka sang adik.
"Kamu kenapa? Siapa yang membuat mu menangis? Bilang sama kakak,"ucap Dimas khawatir. 
Greb... memeluk Dimas dengan erat sambil meluap kan luka yang tak sanggup lagi ditahan.
"Kak, maafin Ariana hiks..."ucap Ariana yang masih menenggelamkan di dada bidang Dimas.
"Kenapa harus minta maaf, kamu habis melakukan apa?"tanya Dimas.
"Loh, adek mu kenapa Dim?"tanya Melia yang keluar dari kamar.

"Sini sambil duduk,"ucap Dimas sambil menuntun Ariana duduk di sofa dan diikuti Melia.
"Sebenar nya ada apa? Jelaskan saja bunda sama kakak mu gak bakalan marah kok?"tanya Dimas pelan sambil mengusap kepala Ariana.
Ariana yang sudah terduduk dan memilih menunduk kan kepala. Masih dengan tangis yang belum reda, 
"Hiks... hiks... hiks... bunda, kak Dimas. Ariana minta maaf karena sudah membohongi kalian dengan hubungan ku dan Jeno. (Melia dan Dimas mendengar kan dan cukup terkejut). Tapi Ariana udah akhirnya, karena Ariana tau ini udah salah. Maaf maaf,"ucap Ariana yang masih memilih menunduk.
"Jadi kalian ada hubungan yang sengaja disembunyikan, sudah berapa lama kalian bersama?"tanya Dimas, 
"Kak,"ucap Melia.
"Aku cuman tanya bun,"ucap Dimas.
"1 tahun lebih kak, tapi aku udah buat keputusan untuk mengakhirinya. Dan aku tau perbedaan itu memang gak dipaksakan. Apalagi hiks..."ucap Ariana yang terhenti karena tak sanggup melanjutkan.
Di dalam hati nya masih menyayangi Jeno namun hanya saja perbedaan itu yang melarang secara jelas.
"Tapi kamu masih sayang sama Jeno kan,"tebak Dimas.
"Hiks... hiks... hiks... kak."ucap Ariana,
Dimas sesungguhnya masih ingin banyak bertanya hanya saja melihat adik nya menangis sesegukan memilih memeluk sang adik untuk memberikan ketenangan.
"Jeno itu yang ada di kamar mu itu dek.  Maksudnya foto nya oh itu artis korea itu, kok bisa sih dek."ucap Dimas yang masih mendekap adik nya.
Di suasana seperti ini Dimas masih saja menanyakan hal yang berhubungan Jeno dan membuat Ariana semakin sesegukan.
"Adek ku emang pinter banget tapi cengeng nya kebangetan."ucap Dimas semakin membuat Ariana jengah dan memilih menuju kamar nya.
"Tuh lihat adik kamu malah tambah nangis. Dia itu lagi patah hati malah di ejek harus nya kamu tenangkan sini biar bunda aja."omel melia.

Dimas pun malah kebingunan sendiri ditinggal adik sama bunda. 
"Lah, tau ah."ucap Dimas nggame lagi.
Dasar kakak yang tidak peka, harus nya adik nya itu disemangati malah dikepoin.
Lanjut ke Ariana.
Ariana yang duduk di lantai dengan air mata yang masih mengalir, melia yang pun ikut duduk sambil mendekap dan mengusap kepala Ariana.
"Bunda dulu juga pernah ngerasain sama kayak adek, mencintai seseorang yang berbeda agama. Tapi adek hebat deh lebih memilih berhenti sendiri."ucap Melia.
"Bunda juga pernah (Melia mengangguk), rasa juga sama bun."ucap Ariana yang mulai tenang.
"Sama, sakit kan (Ariana mengangguk) tapi dulu bunda gak seberani adek. Dulu bunda dipaksa sama kakek nenek nya adek untuk mengakhiri hubungan beda agama yang pernah bunda alami. Ya tapi lama kelamaan bunda juga sadar kalau itu salah. Lalu bunda pun mencoba untuk merelakan bukan mencoba melupakan karena itu memang gak bisa iya kan dek (Ariana mengangguk). Nah sekarang Ariana udah dewasa udah tau pilihan yang terbaik ya kan. Sekarang sholat ashar dulu habis itu bersih bersih terus istirahat. Maaf bunda gak bisa kasih banyak saran. Tapi adek gak boleh menyerah ya, pilihan adek udah benar kok. Kalau gitu bunda keluar dulu ya."ucap melia lalu berdiri bangkit namun langkah terhenti karena menggenggam tangan Melia.
"Bunda, besok aku mau lihat konser the dream show boleh. Ini untuk perpisahan aja dengan Rena sama Dina."izin Ariana dengan menampilkan mata sembab nya.
"Boleh, ini juga untuk perpisahan dengan Jeno kan. Gak papa bunda gak marah kok, udah sana sholat ashar."ucap Melia dan Ariana mengangguk
    


__________

THE DREAM SHOW 



Happy Reading 


       Ke esok hari nya begitu pula tepat dimana waktu yang ditunggu atau lebih menyakitkan nya adalah perpisahan sepasang hari yang terluka untuk bertemu. Tentu nya memang menyakitkan tapi bukankah ini memang harus terjadi. Mungkin ini adalah rencana tuhan untuk mereka agar melewati dengan kesabaran. Bukan kah rencana tuhan selalu berakhir indah walau memang harus merasa terluka tapi semakin sabar nya makhluk nya dalam menghadapi kesulitan maka semakin erat tuhan memeluk makhluk nya. Ini sudah di garis kan untuk mereka bertemu untuk mereka berpisah pula.
"Na, kok melamun sih? Ayo kita berangkat kalau kita tidak cepat nanti dapat yang belakang gimana? Aku mau nya dapat yang terdepan loh. Itu juga sopir ku juga siap, ayo."ucap Dina.
Tentu saja membuat Ariana tersadar dari lamunan nya. Kedua  teman nya menjemput Ariana untuk melihat konser the dream show. Ariana yang tadi berdiri didepan pintu rumah sambil melamun lalu disenggol lengan nya oleh Dina. 
"Na, kita ada disamping mu. Jadi ayo kita berangkat,"ucap Rena lalu tersenyum.
Ariana pun mengangguk lalu menuju mobil nya Dina.
Begituu pula di tempat lain, di apartemen dreamies.
"Ayo semua nya sudah siap!"ucap Manager.
"Sudah!"seru para dreamies.
Mereka pun melangkah menuju mobil dan berangkat menuju tempat konser.

Jeno yang memang tadi memilih diam dan duduk di dekat jendela, mata nya tak lepas dari pandangan luar.
Member yang lain pun memakluminya termasuk Renjun yang setia duduk di samping Jeno sambil mengusap pundaknya untuk memberi semangat.
Setelah sampai ditempat konser the dream show, dreamies pun segera bersiap siap menuju backstage. 
"Kalian siap siap dulu, nanti kalau sudah waktu nya aku panggil oke."ucap Manager lalu meninggalkan dreamies.
"Hyung, kita ada di sini. Kita lewati bersama oke, ayo kita buat sijeuni bahagia hari ini dan selamanya!"seru seorang Na Jaemin.
Dan di anggukin semua dreamies, walau di sisi lain rasa sesak kembali menyambar dada tapi ia harus profesional dan ia ikut tersenyum.
Didalam mobil Ariana hanya diam melihat ke arah luar, 
"Ish menyebalkan kenapa harus macet sih?"gerutu Dina yang duduk didepan.
"Namanya juga Jakarta, Din. Kayak gak tau aja, mau pagi atau malam juga bakalan macet.  Ya kecuali tadi kita berangkat habis subuh juga gak kena macet, tapi mau gitu berangkat jam segitu. Aku mah ogah, mau ngapain coba pagi pagi kesana mau ngepel gitu."ucap Rena.
"Iya juga sih, eh dari pada pusing lihat ke macetan Jakarta bikin kesel, mending dengerin lagu di radio aja. Aku setel ya,"ucap Dina.
Lagu nya pun mengalun dengan baik namun lagu itu mengingatkan dengan kenyataan yang menyulitkan bagi Ariana.
Peri cinta ku - Marcell 
Di dalam hati ini hanya satu nama
Yang ada di tulus hati kuingini
Kesetiaan yang indah takkan tertandingi
Hanyalah dirimu satu peri cintaku
Benteng begitu tinggi sulit untuk kugapai
Hu-u-u ...

Aku untuk kamu Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi 
Benteng begitu tinggi 
Sulit untuk kugapai Hmm ...
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama 
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Bukankah cinta anugerah
Berikan aku kesempatan
'Tuk menjaganya sepenuh jiwa
Aku untuk kamu
Kamu untuk aku
Namun semua apa mungkin
Iman kita yang berbeda
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi 
Tuhan memang satu
Kita yang tak sama
Haruskah aku lantas pergi
Meski cinta takkan bisa pergi
Bahkan setelah lagu nya berhenti membuat Ariana tersadar bahwa ini memang belum sanggup bagi nya. Namun ia memang harus dilakukan tidak mungkin untuk di teruskan lagi hubungan nya.
"Aish aku bisa bisa nya baper sama lagu ini. Jadi inget Haechan deh, aku suka Haechan tapi kita berbeda huh! Oh ya aku mau tanya sama kalian berdua."ucap Dina.
"Tanya apa emang nya?"ucap Rena sekilas melihat kearah Ariana.
Rena sadar dengan lagu ini, ia tau Ariana sedang berpikir tentang masalah nya.
"Ini cuman misal nya ya loh, kalau misal aku sama Haechan jadian terus pacaran lama gitu."ucap Dina.
"Terus,"cela Rena,
"Nah terus kita ada masalah yang memaksa kita berakhir karena perbedaan itu tapi kita masih saling mencintai gitu. Kita harus gimana?"tanya Dina sontak membuat Rena terkejut.
"Ini cuman misal nya ya loh jadi gak usah kaget gitu, Ren. Terus solusi nya apa?"tanya Dina.
"Ya me-"ucap Rena dihentikan Ariana.
"Berhenti, udah gak usah dilanjutkan. Bukankah kita gak bisa memaksa bersatu, iya aku tau pasti menyakitkan tapi ini resiko yang harus dijalani."ucap Ariana.
"Betul itu, bukan kah  mencintai tak harus memilik kan."tambah Rena.
"Mencintai tak harus memiliki, Lalu untuk apa Allah menciptakan perasaan klo untuk sakit hati?"tanya Dina.
"Udah sih kenapa jadi debat sih,"pisah Rena.
"Tapi tunggu dulu, dijawab dulu pertanyaan ku itu."tolak Dina.

"Perasaan bukan hanya untuk cinta saja, tapi ada kegunaan yang lain yaitu untuk menimbang yang baik dan yang buruk, sesuai dengan kadar ilmu masing masing orang yang mempunyai perasaan, semakin tinggi ilmunya dia akan semakin faham tentang permasalahan perasaan itu. Allah tidak menciptakan perasaan untuk disakitii, Allah memberi pilihan kepada hambaNya untuk menggunakan hatinya, kadang manusia lah yang salah langkah dalam menggunakannya. Kalau dia benar dalam menggunakannya dia akan merasakan nikmat yang allah berikan, dan jika salah maka sebaliknya. Maka jangan berburuk sangka kepada Allah."jelas Ariana.
"Tuh udah dijawab,"ucap Rena.
"Iya iya, eh kita udah sampai ayo turun."ucap Dina lalu turun dari mobil nya.
"Udah Na, aku paham perasaan kamu. Ayo kita susul Dina, makasih ya pak."ucap Rena.
Mereka bertiga pun segera menuju dalam gedung tempat nct dream mengadakan konsernya. Di area sana sudah ramai para fans, ada ragam macam nya dengan membawa poster member nct dream, bahkan lightstik nct yang emang wajib dibawa karena memang begitu. Sedangkan Ariana dan dua temannya memilih cepat cepat  menuju dalam gedung. Sekarang mereka sedang mengantri untuk pengecekan tiket masuk.
Setelah mengantri yang cukup lama tadi akhirnya mereka bisa masuk. Ya karena Ariana dan teman teman membeli tiket nya yang VVIP jadi mereka jelas mereka dapat yang paling depan.
Mereka sudah ada diarea dekat panggung sembari menunggu nct dream siap, mereka duduk dibawah dulu.
"Apa kalian udah siap dreamies?"tanya manager.
"Sudah!"seru dreamies.
"Kalau begitu ayo, semua nctzen juga sudah semua masuk."ucap Manager dan dreamies pun mengangguk lalu mengikuti manager.
Dan semua nctzen pun juga sudah berdiri sesuai posisi nya dan sudah siap untuk menyambut para dreamies nya.
Bahkan semua nctzen sudah teriak dengan semangat saat dreamies melangkah menuju panggung. Lightstik yang berwarna hijau itu pun sudah nyala,  tapi tidak untuk Ariana. Ariana tidak menyalakan lightstik itu, ia hanya membawa tapi tidak digunakan.
Sekarang dreamies sudah berdiri berjejer didepan ribuan nctzen. Dan siap memperkenalkan diri.
"Annyeong, to the word nct dream imnida!"seru dreamies berbarengan lalu membungkuk. 
"Halo nctzen,"sapa Renjun sambil melambaikan kedua tangan nya ke arah nctzen.

"Halo Renjuniee,"balas nctzen.
"Apa kabar kalian semua?"tanya Chenle.
"Baik/kabar kita baik."ucap nctzen.
"Ah syukur lah, kabar kita juga baik. Oh ya senang tidak kalau kami sudah bisa berbicara dengan bahasa indonesia?"tanya Haechan.
"Senang sekali,"ucap nctzen.
Ariana yang masih melihat wajah para dreamies, ia sebenarnya merindukan salah satu dari mereka. Tapi keadaan nya sudah berubah sudah tak sama seperti dulu.
"Apa kalian udah menunggu lama? Kalau iya mari ayo kita mulai sekarang saja setuju."ucap Jaemin.
"Setuju!"seru nctzen.
Dan musik pun mulai mengalun dengan baik,
"Beautiful Time (너와 나)"
Gieoknani nega joahaetteon geugot
Jaemi sama namgin nakseoga ajikdo
Byeonhameopshi geudaerone
Haega deuneun changga kkeute nega ango
Nado yeope anja noraereul bureumyeonseo
Shigandeureul bonaetneunde yeah
Ne eokkae naye eokkae
Saljjak geolchideut ollyeodun songil
Urin gateun neukkimil geoya
Jeulgeowotteon maeil maeil
Neujeun bam ssodajideon byeolbit byeolbit
Uriye beautiful time
All right
Shigani deo oraeorae
Jinago dorabomyeon geuttae geuttaen
Neodabge utgil bara
We are with you
You that is us yeah
Ttange deung daego
Took off our shoes
Amugeotto an hago geujeo bari haneul jjogeuro
Ppeotgiman haedo neukkyeotteon ttatteutham
With you with you it's only you
Taught me pado wie float
Teach you haneul arae spot
Eondeogeseo gulleotteon geotcheoreom
Kkeuchi boiji anatteon nal
The day went on and on and on yeah
Ne nune naye nune
Saljjak seuchyeotteon geugeomyeon dwaesseo
Jeonbu jeonhaejideon ne saenggak
Jeulgeowotteon maeil maeil
Neujeun bam ssodajideon byeolbit byeolbit
Uriye beautiful time
All right
Shigani deo oraeorae
Jinago dorabomyeon geuttae geuttaen
Neodabge utgil bara
We are with you

Eojecheoreom heeojija
Naeildo dashi mannal geotcheoreom
Geuttae dorabomyeon bomyeon
Yeonghwa sok panoramacheoreom cheoreom
Geuryeojyeo beautiful time (so I'll be there)
All right (so I'll be there)
Ilsangjeogin neowa naye
Jigeukhi haengbokhaetteon geuttae geuttae
Yeojeonhi geudaeroya (all the time)
We are with you
Nanananana (yeah) nanananana
Neowa nae modeun sungan itorok hamkke
We are bureul i norae
Nanananana gieokhae jwo
Nanananana I'm with you
Uriye beautiful time
Always
My love
Setelah mereka menampilkan lagu pertama, dreamies pun akan melanjutkan lagu selanjutnya tapi mereka ingin mengobrol sebentar dengan nctzen.
"Gimana lagu suka? Lagu pas bukan?"tanya Jisung.
"Tentu, pas sekali?"jawab nctzen.
"Oh ya kita akan membocorkan sedikit ya, hahaha ini agak lucu sih. Apa kalian tau Lee Jeno akan menyanyikan lagu indonesia tapi bahkan kita berlima saja tidak tau judul apa yang ia bakalan nyanyi kan. Dia benar benar membuat kita begitu penasaran apa kalian juga penasaran? Hahaha lihat lah dia sudah mulai malu,"ucap Renjun membuat nctzen tertawa senang.
"Hehehehe, iya aku akan menyanyikan lagu indonesia tapi memang sengaja aku rahasia kan. Kalau tidak pasti aku akan digoda dengan mereka, pasti nctzen sudah hafal kan bagaimana jail nya mereka. Ditunggu ya,"ucap Jeno.
Semua nctzen semakin dibuat ketawa dengan pernyataan Jeno, benar benar ya mereka begitu mudah membuat nctzen senang.
"Ariana, lihat lah kelakuan Jeno abstrak sekali. Ada ada saja kelakuan nya, apa yang akan dinyanyikan nya. Uh tak sabar,"ucap Dina  membuat Ariana hanya bisa tersenyum tipis.
"Dia memang selalu seperti itu, maaf Jen."batin Ariana.
Setelah percakapan itu nct dream pun melanjutkan lagu selanjutnya,
  "BOOM"
Come on
Sumsorijochado eumak gateun stage
(Let's go)
Naye ttambangureun negen heavy rain
Eonjena hot and shine
Mudae wieseo ride
Ne nuni mamboda meonjeo baneunghae
Jigeum urin gwadohan yeolgiro neomchyeo
Pyeonhi anja norajul shiganeun eopseo
Gwajeongeul jeulgyeo nawa gachi deo dallyeo
Deo jayurobge wonhago tto wonhae
Too lit too litty we rolling
Nan neoye kkumija
Kkume danneun tongroga dwae
Neoye kkumeul
Sone jwiyeojul su isseo oh

Sunsuhan pyojeongeuro
Chumeul chudeon ain ije useumyeonseo
I teuraege bureul jilleo oh
We got that
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Yeah we got that
We like that
Nareul deonjigo
Neoreul kkaeugo
Show me what you got
Gyeolgwaneun crazy
Gaseumi ttwineun daero
Ttwieobwa right now
Yeah skip naege an manneun daneo
Nan dwego shipeo modeun storye winner
Duryeoumeun zero
Jigeum bandaero
Seollen shimjang shisok shisok baekkillo
Nan modeun jomyeongdeure vip
Gidarin jeok no gidarige haji
Gieokhae eodiseodo naye naye beat
Nogeul geol ne mameun ice cream
Jigeum urin geu kkumeul irwonaen player
Nae ane nan nal hyanghan chansareul wechyeo
Ilbunilchoga neukkineun jeonyul danger
Deo jageukjeogin tteollimeul nan wonhae
Urin deo nopi we rolling
Nan neoye kkumija
Kkume danneun tongnoga dwae
Neoye kkumeul
Sone jwiyeojul su isseo oh
Sunsuhan pyojeongeuro
Chumeul chudeon ain ije useumyeonseo
Ne shimjange bureul jilleo oh
We got that
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Yeah we got that
We like that
Nareul deonjigo
Neoreul kkaeugo
Show me what you got
Gyeolgwaneun crazy
Gaseumi ttwineun daero
Ttwieobwa right now

Itorok
Hwakshine chan nunbit neodo ara
Jeonbu gamdanghal su isseo urin
Nae kkumeun hyeonshiri dwaetgo ije nan
Jayurobge fly
Nan neoye kkumija
Kkume danneun tongroga dwae
Neoye kkumeul
Sone jwiyeojul su isseo oh
Sunsuhan moksoriro
Noraehadeon ain ije useumyeonseo
I teuraege neol ikkeureo oh
We got that
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Boom boom boom boom boom
Yeah we got that
We like that
Nareul deonjigo
Neoreul kkaeugo
Show me what you got
Gyeolgwaneun crazy
Gaseumi ttwineun daero
Ttwieobwa right no now
Setelah menampilkan lagu yang kedua, member nct dream pun menuju backstage untuk mengganti kostumnya.


________

APRIL--FIERSA BESARI 



Happy Reading 


     Setelah mengganti kostumnya, dreamies pun kembali ke atas panggung.
Lagu ketiga ini yang pertama kali di tampilkan di TDS kali ini setelah comeback satu tahun yang lalu.
"Ridin'"
Geori wi teong bin deuthan i neukkim
Yeolgiro gadeuk chaeweo Reloading
Gyeonggyereul Break break out
Eodideunji gyeonweo bwa
Ijen uriga bangaswel danggyeo jal bwa
We're back No more brakes
Modu da Sit back
Ijen majuhae nal hyanghan Scream
Oraen gidarime kkeute bureul butyeo
Shidong geoneun sungan It's game over ya
Talk talk eodil gado
Talk talk nae yaegiro
Dadeul tteodeulsseokhae
Jjijeojineun deuthan machareum wiro nan
Seoneul neomeoseo
Shiganeul jayurobge
Deo tteugeopge i sunganeul dalgweo
Burn up the road
Nal neomeoseol geuttaekkaji
Geori wi teong bin deuthan i neukkim
Yeolgiro gadeuk chaeweo Reloading
Gyeonggyereul Break break out
Eodideunji gyeonweo bwa
Ijen uriga bangaswel danggyeo jal bwa

Ridin' and Rollin' oh baby Reloading
Ridin' and Rollin' oh baby Reloading
Jigeum urin Running
Reloading oh yea
Saerobge nal chaeweo dashi
Whip fast geochimeopshi haendeul deo kkeokkeo
Bung tteuneun momeun machi
Like a roller coaster
Teojil deut eksereul bababwa
We outta control ya ya
We won't stop the racing
Till it's over ya

Talk talk eotteon maldo
Talk talk i sungan sok
Uril seolmyeong mot hae
Gajang nunbushin i sokdoe ollata
Modu nollal geu jangmyeon sok uril hyanghae
Myeot beonigo hangyel ttwieoneomeo
Burn up the road
Dashi naeiri ol ttaekkaji
Shimjang sok teojil deuthan Energy
Kkeutkkaji nareul deonjyeo Reloading
Girogeun Break break out
Maebeon garachiweo ga
Ijen sesange uril sswa ollyeo jal bwa
Ridin' and Rollin' oh baby Reloading
Ridin' and Rollin' oh baby Reloading
Jigeum urin Running
Reloading oh yea
Saerobge nal chaeweo dashi
Nun ape pyeolchyeojin sesangeul bwa
Kkumkkweowatteon Story deoneun kkumi anya
Saerobge tteun taeyangeul maju bwa
Flying down the road (Let's roll)
Doro wiro gadeukhan
Bulgeun bulbitdeureun nal
Meomchweo isseurajiman
Woah woah woah woah
Deoneun gateun gireul hyanghae
Gaji ana ijen Switch my lane
Namane saeroun gireul mandeureo
Beoseona Rush hour
Shimjang sok teojil deuthan Energy
Kkeutkkaji nareul deonjyeo Reloading
Girogeun Break break out
Maebeon garachiweo ga
Ijen sesange uril sswa ollyeo jal bwa
Ridin' and Rollin' oh baby Reloading
Ridin' and Rollin' oh baby Reloading
Jigeum urin Running
Reloading oh yea
Saerobge nal chaeweo dashi
Bahkan semua nctzen pun sangat bahagia, pandangan mereka tak lepas ke arah nct dream.
Sekarang adalah sesi pertanyaan untuk nctzen dari nct dream. Ya pertanyaannya untuk semua nct dream,
"Sijeuni!"seru Haechan.
"Ne!"balas nctzen.
"Apa kalian makan dengan baik? Dan jangan terlalu sering bergadang ya, jaga kesehatan nya ya."ucap Jaemin.
Dan semua nctzen pun teriak bahagia setelah perhatian yang di berikan pemuda Na Jaemin itu.
"Sssstt! Apa kalian dengar jantung ku berdetak sangat keras saat melihat kalian bahagia?"tanya Jeno sambil memegang dada kiri nya dengan tangan kanan nya lalu meletakkan tangan kirinya di belakang daun telinga kiri nya seraya mendengarkan teriakan nctzen.

"Hahahaha ada ada saja Jeno itu ya, benar benar lucu."ucap Dina.
Ya Ariana masih sama hanya tersenyum tipis, mata memang tak lepas pandangan ke arah Jeno. Tapi bukan berarti menggoyahkan niatan nya tentu niatnya tetap sama.
"Kalian tau akhir akhir ini hujan turun tidak menentu kan (nctzen pun mengangguk). Nah dimana pun kalian pergi jangan lupa bawa payung ya?"ucap Chenle.
"Ya!"seru nctzen.
"Mm kita lanjutkan ya!"ucap Renjun yang akan melanjutkan menyanyikan lagu bersama member yang lain.
"Ya!"ucap nctzen sambil mengangkat lights nya yang ada di genggaman mereka masing masing.
"Puzzle Piece (너의 자리)"
Naega matchwo naganeun
Sesangi keojyeo galsurok
Teong bin heojeonhameul neukkyeosseotjiman
Eotteon bubuninjido
Ireon moyangiljido
Najocha alji mothaesseotjiman
Heuteojyeobeorin jogak matchudeusi
Uriui iyagireul matchwogago
Eodinga bieoitdeon nae mamsoge
Jarihago inneun Piece
Nan neoran geol
Geunyang hannune araboasseo
You're my missing puzzle piece
Deudieo matchwojin
Jogangna itdeon
Mamui sangcheokkaji gadeuk chaewojun
Neon eoneusae nae jeonbuga dwaesseo
My missing puzzle piece
Naege heumi itdan ge
Tto wanbyeokaji antan ge
Nal jagajige mandeureotjiman
Eojjeom geu teum saie
Seorol chaeul su itge
Biwojyeoitdeon geoljido molla
Annyeong oraenmaniya oraedwaetji
Jumeonie neoko danideon i jageun jogagi
Deo jinhage boige yeppeuge hamkke haejwo
Neol mannaseo
Nan deo keodaran geurimeul geuryeo
You're my missing puzzle piece
Deudieo matchwojin
Jogangna itdeon
Mamui sangcheokkaji gadeuk chaewojun
Neon eoneusae nae jeonbuga dwaesseo
My missing puzzle piece
My missing puzzle piece
Modeun geol da ganneun geotboda
Mueot hanal jeoldaero ilchi anneun ge
Deo jungyohan georan geol
Neoro inhae alge doeeosseo
You're my missing puzzle piece
Neomuna nunbusin
Neul honja matchwogadeon
Sesang sok han jangmyeoni dwae jun
Kkwak kkiwojin son ppael su eopdeusi
Neoreul ppaegon wanseongdoel sun eopseuni
Urin seorol ileobeoriji ankil
My missing puzzle piece
My missing puzzle piece
Dan ini yang ditunggu tunggu oleh nct dream dan nctzen, lagu yang akan dinyanyikan seorang Lee Jeno.
Member nct dream kecuali Jeno tentu nya pun turun dari panggung dan meninggalkan Jeno di atas panggung.
Tetapi nct dream pun juga menyaksikan di backstage di layar tv yang menampilkan Jeno yang sekarang sedang menunduk kan kepala nya, seraya lampu yang hanya menyorot diri nya sendiri. Intro lagu nya sudah terdengar dan suara nctzen pun ikut memelan menjadi diam tenang seraya mengikuti jalan lirik lagu yang begitu mendalam. Tentu terasa menyentuh dan lagu ini bukan sengaja untuk nctzen melainkan wanita yang pernah menjadi alasan ia tersenyum bahagia. Namun semua itu sekarang benar benar seperti lagu yang dinyanyikan Jeno. Sungguh benar tak disangka mata yang selalu ia rindukan akhirnya saling menatap walau hanya sebentar. Ariana tentu merasakan bahwa lagu itu mengingatkan tentang kisah nya yang akan berakhir hari ini juga. Air mata mereka tentu sudah mengalir karena setelah menatap tadi, sesak pun kembali menghampiri. 
Fiersa Besari
"April"
Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masihkah ada aku di dalamnya?
Karena hatiku masih menyimpanmu
Kisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencoba
Membuatmu tersenyum, walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku
Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar?
Tangan siapa yang tak melepas?
Kuyakin aku
Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti
Karena ku yakin kau akan kembali
Ada engkau dalam setiap doaku
Sungguh aku rindu berbagi tawa
Kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah hanya dari kejauhan

Melihatmu tersenyum, walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku
Saat kau terlalu rapuh
Pundak siapa yang tersandar?
Tangan siapa yang tak melepas?
Kuyakin aku
Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti
Meskipun engkau tak akan kembali
Masih berharap
Karena kuyakin kau akan kembali
Dan benar saja setelah lagu itu habis Jeno dan Ariana kembali saling menatap. 
"Jeno kami akan selalu bersama mu, semangat!"seru nctzen 
Nct Dream pun segera kembali menghampiri Jeno yang masih menunduk menyembunyikan kesediaannya.
"Begitu menyakitkan ya Allah, tapi aku harus lakukan ini berhenti."batin Ariana yang masih sesenggukan dan Rena tak pernah meninggalkan Ariana.
Sekarang Rena saja masih mengusapkan kan punggung Ariana sembari menenangkan Ariana.
Dina bahkan merasa tersadar kalau teman nya begitu seperti mendalami lagu itu. Tentu Dina tak tau jika Ariana dan Jeno pernah menjalin hubungan yang ia tau Ariana hanya mengidolakan Jeno.
Diina pun menggenggam erat tangan kiri Ariana, "tenang Na, Jeno gak kemana mana oke."ucap Dina, dan sungguh Ariana hanya bisa tersenyum tipis dan mengangguk kan kepala.
Tubuh Jeno yang tadi nya menghadap kearah nctzen pun diputar paksa oleh Renjun dan mereka pun memeluknya. Nctzen melihat itu ikut menangis, mereka juga menghayati lagu yang berjudul April itu.
"Tenang Jen, tenang kita ada disini."ucap Renjun.
"Hyung, kita ada disini."ucap Jisung.
"Dia ada disini, tadi aku menatap sang mata indah itu. Sungguh aku merindukan nya,"gumam lirik Jeno dan hanya para dreamies yang mendengar.
Na Jaemin pun memutar badan nya dan melihat ke arah nctzen dan memastikan nctzen tetap tenang. Lalu diikuti Jisung yang menatap ke arah nctzen dan mencari orang yang dicintai hyung nya. Karena hanya Jisung yang sudah tau bagaimana rupa wanita itu, karena ia sempat menyapa nya.
Dan benar saja Jisung melihat letak berdiri nya Ariana, bahkan sekarang yang ia lihat tak jauh beda dengan Jeno sekarang menangis sesegukan sambil ditenangkan kedua teman nya.
_________

SEMANGAT BERSAMA 



Happy Reading 


  Jeno masih sesenggukan dipelukan Renjun, dan begitu pula Renjun masih setia mengusap punggung sahabat sekaligus adik nya beda satu bulan itu. Lalu lelaki Na Jaemin pun menenangkan pujaan hati para nctzen yang juga merasa kan lagu itu dengan menghayati.  Bahkan banyak dari mereka menangis sebelum waktu nya karena ulah Jeno yang menyanyikan lagu April. Siapa yang tak tau lagu April itu, lagu yang di nyanyikan oleh penyanyi bernama fiersa besari itu. Lagu yang disematkan sebagai lagu patah hati dan mungkin sering di gunakan oleh pasangan yang sedang putus cinta seperti hal nya Jeno dan Ariana. Jujur Jeno tak berniat membuat  nctzen ikut menangis dan hanyut sama seperti hal yang dirasakan saat ini. Ia hanya ingin menyanyikan lagu ini sebagai pengungkapan saja untuk membuat Ariana berpikir untuk tetap bersama lagi. 
"Ah lagu nya sangat menyedihkan ya, tapi ini favorit ku sekali. Kalian juga suka lagu ini?"ucap Jaemin.
"Iya hiks..."seru nctzen,
"Sudah sudah jangan menangis, ayo tersenyum dong. Ini masih ada beberapa lagu lagi loh. Kita juga mau bercanda, bercerita banyak dengan kalian."ucap Jaemin dan dianggukin oleh nctzen.
"Ayo usap air mata nya dulu baru kita lanjutkan hehehe,"ucap usil haechan.
Ada ada saja kelakuannya haechan masih sempat membuat nctzen ikut terkekeh karena ucapan nya itu. Jeno yang sudah merasa agak baikan pun ikut memutar tubuh menghadap nctzen.
"Maaf ya lagu membuat kalian ikut sedih, ah cengeng nya aku juga ikut nangis."ucap Jeno sambil mengusap bekas air mata nya yang ada di pipi nya. Membuat nctzen malah terkekeh dan lalu tersenyum,
"Hahahaha aku tau kalau kita dikasih tau duluan pasti hyung bakalan malu sekali ya. Lagu nya yang bisa membuat hyung nangis kayak jisung kalau gak dikasih makan sehari kan hyung, hahahaha."ucap chenle yang mencoba mengalihkan rasa canggung itu lalu dengan tawa yang khas suara doplin itu.
"Yak hyung, aku itu tak pernah nangis ya."bela Jisung lalu melipat tangan nya di dada nya.
"Uh benarkan, bahkan nctzen saja tak percaya dengan ucapan mu sung."goda Jaemin dan membuat Jisung menghentak kan kaki kiri nya yang menandakan ia kesal.
"Hahahaha lihat lah magnae ini ah lucu nya ututututu sini sini,"ucap Jaemin dengan gemas lalu mencubit pipi nya.
Dan benar saja semua nctzen kembali ceria setelah pengalihan yang member buat itu, Jeno hanya tersenyum tertunduk walau sesekali melihat ke arah Ariana.
"Oke kalau gitu kita lanjutkan tapi seperti nya kita harus bersiap lagi jadi tunggu ya."ucap Renjun dan nctzen mengangguk.
Lalu nct dream pun kembali ke backstage untuk mengganti kostum dan membiarkan Jeno untuk sesaat menenangkan diri. Member sedang beristirahat lalu sebagian juga sedang mengantri untuk mengganti kostum nya dan sebagai juga sedang menunggu giliran ganti sambil memperbaiki tata riasan ada juga yang sedang duduk sambil memejam kan mata nya ya itu Jeno.
Memejamkan mata sejenak dan tiba tiba ada yang menghampiri nya sambil menepuk pundak Jeno pelan.
"Hyung tau ini yang pertama kali bukan, hm hyung bukan ingin ikut campur tapi kalau itu udah jadi keputusan dia bagaimana? Hyung juga gak bisa melarang kamu suka sama gadis mana pun Jen. Tapi jujur juga agak kecewa karena kamu menutup in ini sama hyung. Ya hyung buka ingin mengungkit berapa lama hyung bersama kalian tapi hyung ini bukan hanya manager kalian tapi juga saudara kalian kan. Kenapa gak ceritain hm?"tanya manager.
"Maaf hyung,"ucap Jeno sambil tertunduk.
"Kenapa hyung juga harus tau ini dari orang lain, tapi hyung aku in cara kalian menyembunyikannya nya cukup tertutup benar benar tak ada yang menyadari termasuk hyung juga para member kan."ucap manager yang bernama shin dong bin itu sambil mengusap kepala nya.
Jeno menyesali perbuatan nya yang memilih menyembunyikan hubungan tapi ia juga tak ingin orang orang tau termasuk nctzen. Jeno sangat hafal siapa nctzen itu sebagian mendukung sebagian menjatuhkan, ada yang terima ada juga yang tak terima idola memiliki kekasih. Bukan kan Jeno juga manusia biasa yang berhak jatuh cinta walau status nya idola sejuta orang. Jeno menunduk sambil tersenyum miris. Rumit kesal yang ada dibenak nya kalau dia tak jadi artis terkenal saat ini mungkin ia bisa memeluk gadis nya, memperkenalkan ke dunia bahwa seorang Lee Jeno bermata bulan sabit itu memiliki kekasih  yang selalu tersenyum manis. Namun takdir sudah tertulis seperti itu, ia tak bisa meminta untuk mengubah nya jika dia saja tak bertindak. Sudah status yang membedakan mereka bahkan ditambah keyakinan mereka menghadirkan dinding besar yang memisahkan mereka secara tak kasat mata dan mejadi akar dari masalah mereka.
"Oke, sekarang kamu harus tetap menguatkan hati kamu. Sudah sana gantian siap siap, jangan lupa kamu masih harus membahagiakan nctzen. Iya walau sulit, kamu gak sendiri kok ada hyung dan member lainnya."ucap Dong Bin sambil mengusap punggung Jeno. Dan Jeno benar benar masih rapuh hingga dia hanya bisa mengangguk lalu menuju tempat ganti.
Setelah mereka berganti kostum selanjutnya dan siap kembali menghibur para fans dan juga menghibur para member.
"Tenang kita ada disamping hyung, oke semangat!"seru sang magnae dan member lain pun mengiyakan dengan mengangguk bersama. 
Mereka pun langsung melanjutkan langkah nya menuju atas panggung.
"Yuhu sijeuni, kita come back again."ucap Haechan yang jalan dulu dan meninggalkan para member. Nctzen pun hanya bisa tertawa terbahak bahak dengan kelakuan member yang sering dijuluki fullsun itu.
"Dasar tidak tau malu,"cibir Chenle pada Haechan.
"Yak tidak sopan kamu kepala besar, sini kamu."kesal Haechan lalu menghampiri Chenle yang berdiri disamping Renjun.
Dan kembali terdengar suara nctzen yang tertawa lepas setelah mereka menangis tadi, mata Jeno kembali melihat arah keberadaan Ariana walau hanya sekilas karena lengan nya disenggol oleh Jaemin. Jeno pun kembali mencoba fokus ke konser itu, walau terdengar pura pura kuat di depan yang lain namun itu pilihan karena ia juga tak ingin fans dan member ikut sedih.
"Yak kalian itu tidak malu apa, dilihat in sama sijeuni. Stop sudah sudah,"ucap Renjun merelai Haechan yang akan berantem dengan Chenle.
"Sijeuni!"seru Jaemin.
"Dreamies!"seru Sijeuni dengan semangat.
"Mm kita lanjut nyanyi ya,"teriak Chenle dengan suara khas nya,
"Aaa Chenle jangan teriak disamping ku, dasar maknae menyebalkan."keluh Haechan sambil mengusap telinga nya yang merasa pengap.

Dan membuat semua fans terkekeh dengan ulah dreamies.
Mereka pun melanjutkan lagu selanjutnya dan semua fans ikut mengalunkan lightstik nya sesuai lagu yang di nyanyikan dreamies.
"Dear DREAM"
Bangshimhaetteon maeumeun ije kkaeseo bonikkan
Boineun i noraereul
Najunge dorabol ttaedo heurithaji anke
Jigeumeul jinhage chilhaneun beobdo ppalli algo shipeo
Beolsseo alji anado dwejiman
Ajikdo shilgam mot hago itjiman
Gachi tatteon chae boin changmun bakkatcheoreom
Jubyeon modu da
Looking like a blur umjigim ppalla
Eoneusae urido chae sokdoreul ttaragatna bwa
Sashil geunde ajik geudaero meomchundeuthae in the past
Geuttaega neul naegen geuttaero hope it never fades out
Nasseon shiseon gakjamane gilloman
Gada bomyeon shiseoni daketji eonjengan
Jeogmak sogirado seoroye moksori daketji
Urin neul geureoke seororeul geokjeonghage dwegetji
Gieokhae we are in touch
Neul gateun shigan gateun jari eonjena hamkkeyeotteon
Uriga yonggiga eopseo
Jeonhaji mothaetteon mal hago shipeotteon mal
Igeo hanaman itji ma
Aju meon eoneu bam
Neoreul wirohal byeol hana
Ama nail geoya
Uriga anin nugudo
Ihae mot hal keugiro
Neon jonjaehae
Nae maeume
I'll be your home
Ooh oooh I'll be your home
Deryeodajulge neol
Dwedollyeojulge neol
Dolgo dora
Chueok anin gieogi dwel geol algo isseo
Namaitneun mianhamgwa ashwium
Bamnat iksukji mothae neukkyeotteon geurium
Yeah I know shigani malhaejugil
You know gyesok georeo bit ttaraseo urin
Tto nugungaye kkumieotgo uri seorol don't forget
Eonjena neoye gyeote ittaneun geo
You must know that
Gakkeumeun saenggakhae hyeonshiri kkumil ttae
Uril wihae hangsang utteon galmaegiga geokjeongdwae
Gateun bae tado honja dareun badaraneun ge
Eochapi gyesok naega deunge
Gidael deungdae dweeo jul geoni
Yeah this is fate and that's a fact
Neomu himdeul ttaen ne chorokbichi dwae julge
Geu gippeun mameul gipge ganjikhan daeum malhae
Feel like what
We gon stay
Naega haetteon mal gieokna
Orae jeon maeil bam
Naye kkume bon nachimpan
Ijen ara neoya
Jinago boni eoryeotteon
Geuttaen cham keo boyeotteon
Ne moseubi
Nae himi dwae
I'll be your home
Ooh oooh I'll be your home
Heulleoganeun geot jung igeon only one part
Jeogeodo dwae julgeora mideo igeo bookmark
Heureume geudaero nwadul ttaega deo jayeonseureowo
But I don't want this to sound like
We're about to depart
If I ever get lost
Tineun an naeryeogo hagetjiman
Imma call back
Bureuneun nae toneeul itji malgo
Eonjedeun wechil ttaen hadeon daero
Hope we always feel like
Setelah lagu itu selalu dreamies dan seujini bercanda dengan sangat bahagia, iya walau Ariana dan Jeno sedang dalam suasana sedih namun mereka tetap harus melupakan sejenak.
Hingga tak terasa waktu berlalu tanpa disadari. Seujini sudah mulai menangis terus meneriaki nama dreamies.
"Renjun/injunieee,"
"Jeno yaaa,"
"Haechaniee/fullsun,"
"Jaemin/nana yaaa,"
"Chenle/lele,"
"Jisung/sungeee,"
Sedangkan dreamies benar benar tak dapat menjawab nya, mereka pun ikut menangis.
Mereka pun masih mencoba menenangkan sijeuni kesayangan nya itu.
"Sudah jangan menangis lagi, semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi. Ayo dong hapus air mata nya, kita juga ikut sedih loh."ucap Renjun.
"Mm sebelum kita berpisah lagi, akan ada beberapa kata dari kami tolong dengar kan baik baik ya."ucap Jeno yang mulai bersuara karena sedari tadi dia lebih sering diam. Memang sulit meredakan sedih yang berlapis itu.
"Kita mulai dari yang paling kecil dulu ya,"ucap Haechan.
"Ihh hyung jangan dong, hiks... hiks... dari yang tua dulu dong."ucap Jisung.
"Ooow kamu mulai berani tidak sopan ya, hyung ini masih muda ya."ucap Renjun.
Mereka memang pandai membuat suasana yang sedang sedih menjadi tawa karena ulah hyung dan maknae ini.

________

DEBAT

Happy Reading 


     "Ah baik lah, mm ini dari Jisung diingat ya. Sijeuni jangan lupa jaga kesehatan, cuaca nya itu tidak menentu kan. Kadang panas kadang dingin kan, jangan lupa juga jaga pola makan nya. Jangan makan yang cepat saji terlalu sering ya, ah apa lagi ya.. mm lanjut ke hyung hyung saja, aku cinta kalian."pesan dari Jisung.
"Chek chek Chenle ada di sini, um jangan lupa bahagia. Kalian bahagia kit pun juga bahagia. Jangan sedih ya nanti Chenle juga ikut sedih huhuhuhu."pesan Chenle yang diakhiri dengan tangisan yang dibuat buatan dan membuat seujini terkekeh.
"Seujini kesayangan nya dreamies, aduh nana mau bilang apa ya sebentar tunggu (seujini kembali terkekeh) apa ya."ucap Jaemin.
"Ih lama banget, ini aku juga mau bicara."usap kesal Haechan sambil menyikut lengan Jaemin.
"Sabar dong chan,"sungut Jaemin.
"Heh! Aku ini masih hyung mu ya, panggil dengan hyung."ucap Haechan sambil menjewer telinga Jaemin pelan.
"Aah sakit hyung, lihat lah seujini. Dia sangat menyebalkan, akan ku adu kan kepada Taeil hyung dan Taeyong hyung biar dia kena semprot huhuhuhu udah membuat maknae nya nangis."adu Jaemin pada seujini dan kembali membuat seujini senang.
"Cepat Na Jaemin,"pinta Renjun.
"Iya iya hyung, kalian sama sama huh! Seujini kesayangan dreamies ini, semangat terus ya. Walau kita aam berpisah tapi kita gak kemana kerana kalian masih melihat dari ponsel kalian. Mungkin dari instagram, youtube, lysn, twitter dan media lain nya. Gak papa kan hum,"ucap Jaemin dan benar seujini mengangguk nurut.
"Sudah kan Jaem?"tanya Haechan.
"Ih menyebalkan,"sungut Jaemin.
"Sudahlah lanjut saja dan di sini bersama Haechan fullsun si matahari muach muach (ala kiss bye)."ucap Haechan langsung membuat member merasa geli dengan tingkah tapi tidak untuk seujini yang terkekeh.
"Disini Echan mau bilang sayang kalian banget sayang banget banget. Nanti pulang dari sini hati hati kalau gak butuh butuh sih langsung pulang ya. Aku cinta kalian muach muach muach (ala kiss bye)."ucap Haechan.
"Lanjut ke Jeno hyung ya,"ucap Haechan.
"Hilih sok panggil hyung segala padahal biasa nya juga nama aja terus Jeno hyung kalau dia panggil cuman nama gak pernah tuh marah, lah ini."adu kesal Jaemin.
"Tutup mulut adik manis,"ucap Haechan sambil menjapit mulut Jaemin, kemudian di lepas paksa oleh si Jaemin dan Jaemin melipat kedua tangan nya di depan dada nya tanda merasa kesal.
"Sekarang aku ya? Hehehe maaf ya seujini klo aku tadi banyak diam. Aku sedikit gak enak badan tapi jangan khawatir ya, nanti habis ini aku istirahat kok. Ini aku juga mau mengingatkan untuk kalian merasa kurang enak badan langsung istirahat dan minum obat ya, makan yang sehat sehat gitu aja gak papa kan."ucap Jeno.
"Iya Jeno yaaaa,"seru seujini.
Sungguh bahkan bukan sedikit gak enak badan mungkin seluruh badan nya sedang rapuh lebih tepat nya hati nya begitu sakit. Tapi Jeno harus melakukan tanggung jawab nya sesuai profesi nya. Ia juga tak ingin melihat seujini nia sedih jika mengetahui kebohongan nya ia simpan setahun lebih ini. 
Dan Renjun selalu kakak tertua menguatkan Jeno dengan mengusap punggung Jeno dengan pelan.
"Sudah lanjut ke yang paling tua ya, hehehe maaf hyung."ucap Chenle yang langsung mendapat tatapan tajam oleh Renjun.
"Oke sekarang Renjun si penerang dunia ya, ini penting ya dengarkan san ingat jangan dilupakan awas aja dilupakan aku akan ngambek sama kalian huh!"ucap Renjun sambil melipat kedua tangan nya di depan.
"Ini yang Jisung atau Renjun hyung sih."ucap Haechan dan di tanggapi kekehan seujini.
"Ih diam dulu kalian,  biarkan aku berbicara dulu dengan seujini."ucap Renjun.
"Oh silahkan tuan tua,"ucap Haechan.
"Aish dasar tidak sopan, sudahlah lebih baik lanjut ya. Ini untuk seujini kesayangan dreamies jangan tidur terlalu malam ya dijaga itu mata nya jangan sampah harus pakai kaca mata kaya Jeno ini huft. Kalian boleh mendukung kita tapi kalian harus ingat diri sendiri ya. Kalau kalian cinta kami jangan lupa cinta diri sendiri ya. Aku cinta kalian (sign love dengan menyatukan ibu jari dan telunjuk)."ucap Renjun.
"Karena waktu nya sudah selesai, kami terima kasih dan minta maaf jika ada kesalahan yang tanpa kami sadari. Kami undur diri ya, langsung pulang jangan kemana mana kalau tak perlu perlu banget. Kami sayang kalian."ucap Haechan sebagai penutup dari konser the dream show ini.
"Bye bye seujini!"seru Chenle.
"Hati hati pulangnya ya seujini,"ucap Jisung.
"Muach muach muach aku cinta kalian bye bye bye,"ucap Jaemin sambil melambaikan tangan nya kearah seujini. Dan seujini pun juga membalas lambaian itu, lalu perlahan para seujini mulai meninggalkan area konser.
"Din, Ren, kita pulang nya belakang nya ya."ucap Ariana.
"Iya gak papa, aku juga gak mau desak desakan."ucap Dina.
Sementara member nct dream sudah berada di backstage, yang lain sedang minuman namun hanya Jeno yang duduk termenung dan melamun. 
Sungguh ini pemandangan menyedihkan untuk para member nct dream, orang yang selalu bisa buat mereka tertawa dengan kegaringan nya sekarang malah sedang bersedih karena masalah perasaan.
Memang tidak mudah bisa berdampak dengan hati yang sedang terluka, terpukul kenyataan yang tak pernah terduga ini.
Jeno yang tadi nya hanya duduk dan melamun memikirkan rumit nya masalah nya, ia mulai bangkit dari duduk nya dan berlari menuju area konser. Jeno berharap bahwa Ariana masih ada di sana, bahkan member yang tadi terus memperhatikan pun mulai mengikuti. 
"Jeno, mau kemana kamu?"tanya sang manager namun tak dihiraukan oleh Jeno yang terus menuju area konser.
"Biar kita yang susul hyung, mungkin dia masih ingin bertemu."ucap Renjun.
Manager dan yang lain pun hanya mengangguk paham, dan member nct dream lain nya pun bergegas menghampiri Jeno.
Dan benar apa yang diharap kan Jeno menjadi nyata, gadis itu masih berdiri di tempat yang sama. Langkah nya mulai menelan yang berjalan menuju kearah Ariana. Tentu di area konser hanya tinggal mereka, bahkan seujini yang lain sudah keluar dan para staff hanya bebarapa yang ada tapi tak terlalu memperhatikan apa yang sedang terjadi. Kalau pun para staff melihat mereka seolah tak perduli karena itu privasi dan itu hak member nct dream untuk masalah ini.
Ariana dan kedua teman nya tak menyadari kedatangan Jeno, mereka berdiri membelakangi Jeno bahkan langkah kaki nya tak terdengar. Member nct dream yang lain pun berada jauh dari Jeno, mereka lakukan hanya ingin mengawasi dan membiarkan Jeno menyelesaikan masalah yang ia alami.
"Na,"panggil Jeno dengan suara paru nya. 
Dan benar ketiga nya menoleh dan berbalik menghadap kearah Jeno. Mata sayu Ariana menatap mata Jeno yang mulai berkaca kaca.
"Jeno, Ariana kalian saling kenal?"tanya Dina bingung.
"Mungkin ini waktu nya kalian berdua selesai masalah diantara kalian, Din ayo kita tinggal mereka dulu nanti aku jelaskan semua nya."Jelas Rena dan diangguki oleh Dina. Rena dan Dina pun mulai menjauhi mereka berdua untuk memberikan ruang dan waktu.
Mungkin ini momen momen terakhir untuk Jeno dan Ariana untuk bisa berhadapan. Bahkan untuk terakhir kali nya gadis itu menatap nya, walaupun tatapan mata itu sama sekali tak menyenangkan.
"Bisa kita bicara?"tanya Jeno.
Ariana berdiri tepat didepan Jeno, tanpa memberikan senyuman seperti dulu.
"Jadi kamu mau bicara apa?"tanya balik Ariana.
Jeno tertegun melihat betapa datarnya Ariana saat ini, bahkan gerak gerik nya seakan menandakan segera pergi dari tempat ini.
"Apa kita akan berpisah? Aku harap tidak Na, aku akan tetap mempertahankan ini. Apa pun ya terjadi,"ucap kekeh seorang Lee Jeno yang akan tetap berjuang walau harus sendiri.
"Sudah berhenti! Bukan kah kemarin sudah ku jelaskan. Kita sudah berakhir, tak perlu dipertahankan dan kamu gak usah sok berjuang sendiri itu gak akan bisa."jelas Ariana.
"Tapi aku gak terima dengan keputusan mu Na, ini hanya sepihak saja."ucap Jeno.
"Setuju atau tidak ini memang yang harus terjadi, kita beda dalam segala hal. Jika kita melanjutkan hanya kamu yang terluka aku yang akan paling terluka, Jen. Aku yang akan paling terluka, kamu itu segala makanya aku memilih melepaskan mu, Jen."ucap Ariana yang sudah frustasi untuk menjelaskan pada Jeno agar mengerti.
"Ariana tap-,"ucap Jeno terhenti.
"Tidak ada tapi tapi an Jen, sudah!"jelas Ariana.
"Na, aku mohon kita kembali bersama dan aku akan mencoba semakin dewasa. Aku akan bersikap dewasa dan tak lagi berucap garing lagi, tolong maafkan tingkah yang tak menyenangkan untuk mu."ucap Jeno tulus.
Member nct dream melihat suasana ini benar benar terkejut,  ternyata orang ia kenal benar benar sangat menyayangi seorang gadis ini. Tapi karena masalah ini ia tetap ingin mempertahankan yang entah bisa atau tidak. Bahkan sedari tadi dua sahabat Ariana juga melihat kejadian ini juga ikut terkejut. Dina pun mulai menyadari dan menyesali pertanyaan tadi sewaktu berangkat ke konser.
Jeno mendekati Ariana dan berusaha meraih lengan itu, tapi Ariana segera menepis nya dan mundur menjauh. Semakin Jeno mendekat maka Ariana takut kalau dia tidak bisa menahan perasaan nya. Dia takut kembali jatuh untuk kedua kali nya, dan menggagalkan rencana nya untuk benar benar berpisah dari Jeno. Ariana tak mau, ia akan tetap mengakhir nya.
Jeno terus mendekati Ariana walau Ariana juga tetap menghindari dengan mundur menjauh. 
"Apa selama ini kamu berpikir bahwa hubungan kita memang tidak akan pernah berhasil, Na? Apa pernah sekali saja kamu berharap kalau hubungan kita akan berhasil?"tanya Jeno yang mulai menghentikan langkah nya untuk mendekati Ariana.
Ariana sering berpikir dan juga berharap kalau hubungan nya dengan Jeno akan berhasil. Tapi Ariana juga tidak bisa melupakan fakta nya kalau mereka berbeda dalam segala hal termasuk keyakinan mereka. 
"Aku pernah memikirkan nya, tapi aku lebih sering memikirkan hubungan nya ini tidak akan pernah berhasil."jawab Ariana jujur.
Jeno tertunduk sedih, "kenapa?"
"Karena aku orang jahat yang egois yang membohongi orang orang yang di sekeliling ku. Membohongi kedua orang tua ku, kakak ku, sahabat ku dan penggemar mu, Jen. Dan sekarang waktunya kita berhenti, aku tak ingin melukai mereka lagi."jawab Ariana.
Setelah mengatakan ini tubuh Ariana begitu lemas. Ia membohongi diri sendiri bahwa dia juga masih menyayangi seorang Lee Jeno ini tapi keadaan memaksa nya untuk mengakhir nya dan ini keputusan yang tepat.
"Tapi kamu melukai ku, Na. Ini sungguh tidak bisa dipercaya, Na."ucap Jeno.
"Jen,"ucap Ariana yang terhenti saat ia melihat laki laki di depan nya tertunduk dan mulai terisak tak kuasa menahan tangisannya.
"Jeno,"panggil Ariana dengan pelan.
_________

AKHIR YANG BAHAGIA


Happy Reading 


      Jeno mengusap wajahnya menghapus air mata nya yang terus membanjiri pipi nya. Dia tidak mungkin menangis didepan Ariana, bukan karena tidak ingin dicap lelah tapi gadis dengan dihadapan nya merasa bersalah. 
"Na, tolong dengar kan aku. Aku tak ingin kita berakhir begitu saja. Apa kamu tidak menyesal, Na?"tanya Jeno memelas. 
Dada Ariana merasa  terisis mendengar lirihan Jeno yang sangat menyakitkan. Tentu saja dia menyesal, tapi ia tidak berani mengatakan nya. Tekadnya untuk meninggalkan Jeno sudah bulat. Ariana juga sadar bahwa dia juga telah menyakiti Jeno, tapi rasa egois nya akan terus menghantui nya.
"Aku tidak akan pernah menyesali semua kata kata ku dan semua tindakan ku. Jadi kamu sudah tahu jawabannya sekarang."jelas Ariana.
Jeno mendongak menatap mata Ariana, mencoba mencari kebohongan dari apa yang Ariana katakan. Namun sayangnya Ariana begitu pandai berpura pura. Saat Jeno sudah menangis, Ariana hanya menatapnya datar seolah olah tidak ada rasa bersalah sedikit pun.
Jeno tahu apa yang dikatakan Ariana itu bohong, tapi rasanya tetap sakit. Seakan akan itu kalimat yang jujur. Seketika tubuh Jeno lemas tapi ia tak terjatuh terduduk ia masih berdiri di depan gadis itu. Ia tak tidak tau harus apa sekarang, menyerah? Ia tidak ingin menyerah, tapi keadaan memaksa untuk menyerah. 
Disamping rasa kalut ini ia juga merasa lelah, hati nya lelah selama ini berjuang untuk Ariana dan sekarang itu semua sia sia, dan ini lah akhirnya. Ia tak sanggup tapi harus tetap melepaskan Ariana.
"Baiklah kita akhir hubungan ini. Aku akan melepaskan mu dan tidak akan memaksa untuk mempertahankan hubungan ini."Jelas Jeno yang akhir nya mengalah dan mulai melepas kan.
Ariana tertunduk sedih setelah mendengar kan penjelasan Jeno. Dan ini membuat Ariana bingung apakah dia harus senang atau justru merasa kecewa.
"Sekarang kita benar benar sudah tidak memiliki hubungan apa apa."ucap Jeno.
Kalimat itu terdengar menyakitkan, Jeno pun ikut melepaskan hubungan ini. 
Jeno berjalan mendekat untuk melihat Ariana dalam jarak dekat, setidaknya untuk terakhir kali nya karena mungkin, setelah ini mereka tak akan saling bertemu. Mengingat kemarin adalah pertemuan ditempat favorit mereka yang juga terakhir pula. Dan Jeno juga sudah menyerah memperjuangkan gadis ini lagi.
Ariana sendiri tidak menghindari seperti sebelumnya, dan ia membiarkan Jeno terus mendekat. Posisi mereka sudah sangat dekat dan tinggal satu tarikan maka Ariana sudah berada di pelukannya. Tapi Jeno tidak melakukan itu, dia tidak memeluk nya. Ia hanya menatap Ariana dengan matanya yang berkaca kaca.
Ariana terus berharap dalam hati agar Jeno memeluknya. Ia ingin sekali lelaki dihadapan nya ini memeluk nya mungkin untuk terakhir kali nya. Tapi dia harus menahan kekecewaan karena tenyata Jeno hanya mengelus puncak kepala Ariana dan menepuk pundaknya.
"Aku harap kita bahagia." Ucap Jeno tulus.
Kata-kata itu meluncur dari mulut Jeno, Ariana paham maksudnya dan mengangguk setelah mendengar kalimat tersebut. Jeno tersenyum tulus dan manis, lalu Jeno mulai berbalik namun ditahan oleh tangan Ariana.
"Terima kasih dan maaf,"ucap Ariana yang juga tulus dan sekedar ucapan perpisahan. Jeno pun kembali berhadapan dengan Ariana.
"Iya sama sama dan gak papa kok. Sekarang kamu pulang, langsung pulang."ucap Jeno, dan Ariana mengangguk nurut.
"Hati hati,"ucap Jeno dan dua kata terakhir kali nya yang harus Ariana dengar. Dan Ariana tersenyum mengangguk paham.
Jeno lalu berbalik dan pergi dari hadapan Ariana. Hati Ariana begitu menyakitkan, begitu pun juga Jeno. Keduanya sama-sama merasa sakit yang sama. Dimana kedua sudah satu tahun lebih bersama tapi selalu ada tembok yang menghalangi nya. Tapi mereka juga lega, hubungan nya berakhir dengan baik walau sebelum nya terjadi pertentangan namun sekarang sudah diselesaikan dengan hati yang ikhlas.
Lee Jeno dan Ariana Putri Aisyah  sudah berakhir begitu saja.

     Di keesokan hari nya Ariana dan keluarga nya sudah berada di depan rumah bersama barang barang yang siap untuk mereka segera pindah. Bahkan kedua sahabat nya juga sudah datang untuk sekedar mengucapkan salam perpisahan.
"Ah kita harus tetap berteman ya, meski nanti akan jarang bertemu. Na, kalau kamu lagi senggang kesini ya. Tapi kalau gak biar kita yang kesana nanti kasih tau alamatnya aja ya."ucap Dina yang mulai memeluk Ariana dan Ariana membalas nya.
"Maaf in aku ya Din udah berbohong dan maaf in aku ya Ren harus ikut terlibat. Maafkan aku,"ucap Ariana yang masih dalam pelukan Dina dan mulai terisak.
"Sudah ih gak papa kita juga paham maksudnya kok, cup cup ih."ucap Dina yang sambil melepas peluk dan juga mengusap air mata Ariana.
"Sini gantian aku yang meluk, minggir kamu."ucap Rena seakan mencairkan suasana yang sedih dan kedua nya hanya bisa terkekeh.
"Ih iya iya sana sana,"ucap Dina seakan mendorong lengan Rena.
"Ah aku bakalan kangen banget kalian deh,"ucap Ariana sambil meluk Rena dan Dina pun ikut berpelukan sudah seperti teletabis saja mereka. Mereka pun juga menangis bersama,
"Huh! Kakak boleh ikut gak. Terharu deh lihat kalian, jadi ingin dipeluk."keluh Dimas.
"Sesak sekali, minggir Din, kamu itu ya."ucap Rena lalu melepas peluk kan nya.
"Kak Dimas mau kita peluk, mm tapi sayang nya Dina gak mau coba Rena mungkin mau."ucap Dina dan Rena hanya menggelengkan kepala tanda tidak mau.
"Ah jahat kalian huhuhuhu,"ucap Dimas seakan mencairkan suasana yang sedih itu jadi kekehan geli tiga gadis didepan nya.
"Semua sudah siap, ayo segera masuk nanti kereta nya keburu datang."ucap Farhan sang ayahnya Ariana dan Dimas.
"Mm kalau gitu aku pamit ya teman teman, jaga kesehatan ya kalian. Kalau kangen telpon aja atau chat aja ok,"ucap Ariana lalu kembali memeluk Dina kemudian Rena.
"Hati hati ya Na, kamu juga jaga kesehatan ya."ucap Rena dan diangguki oleh Ariana.
Ariana dan keluarga sudah masuk mobil dan menuju stasiun kereta. Ariana pun membuka kaca mobil dan melambaikan tangan nya kearah kedua sahabat nya itu. Dan tidak bisa dipungkiri kedua sahabat nya juga sedih tapi mereka bisa apa? Kedua orang tua sudah selesai bertugas di ibu kota dan harus kembali ke kampung halaman nya dan termasuk harus berpisah dengan sahabat yang mereka sayangi itu.
Dan sama hal nya Jeno dan member yang lain yang sudah siap pulang ke negara nya. Ya walau Jeno sudah memilih ikut melepaskan hubungan itu tapi untuk menormalkan suasana hati masih cukup sulit bagi nya. Sedari tadi Jeno memilih diam, bahkan saat ini sedang mampir hanya untuk membeli minum pun juga diam. Terlihat dari mata yang masih merah, yang terkadang suka teringat masa masa bersama dan membuat nya sedih. Tapi dia akan tetap berusaha bangkit mungkin ini jalan mereka.
Hingga tanpa Jeno sadari ada yang menepuk pundak  Jeno pelan, 
"Jangan sedih lagi, Tuhan emang kasih jalan begini Jen. Percaya deh pasti nanti rencananya lebih indah dari rencana kamu."ucap Renjun yang berdiri di samping Jeno. Dan Jeno hanya bisa tersenyum, 
"Benar kata Renjun, Jen. Sekarang kamu harus belajar ikhlas, hadapi kenyataan kamu. Jangan membuat realita kamu itu menetertawai kamu, hanya karena ekspektasi kamu yang terlalu berlebihan."nasihat Johan selalu manager.
Jeno pun menoleh kearah sang manager, dengan kedua mata yang masih merah. 
"Iya, hyung. Jeno mulai sekarang bakal belajar ikhlas kok untuk semuanya. Doain Jeno ya hyung,"ucap Jeno yang mulai berusaha tegar.
Johan dan member nct dream tersenyum lebar, "Syukurlah. Iya Jen, doa hyung berserta kamu. Semangat lagi ya,"ucap Johan sambil menepuk pundak Jeno dan Jeno pun mengangguk paham.
"Ayo nama pesawat kita udah di panggil sama pramugari cantik,"ucap Jaemin membuat manager dan member yang lain geleng geleng melihat kelakuan Jaemin.
"Ayo,"ucap Johan dan diangguki oleh member nct dream.
Di sepanjang jalan menuju stasiun kereta, Ariana hanya melihat ke arah luar. Bahkan saat tadi melihat jalan yang tepat dulu Ariana bersepeda dengan Jeno, membeli nasi uduk bersama dan bersenandung ria lalu saat ingat ini Ariana hanya bisa tersenyum tipis saat ingatan itu juga mulai muncul.
Ariana yang duduk di belakang disamping kakaknya, dan Dimas menyadari sedari tadi adik nya hanya diam menatap kearah luar. Ayah nya Ariana juga sudah tau, dan beliau tidak marah dengan sang anak. Tapi jika mereka memilih bersama sang ayah akan menentang hubungan itu oleh sebab itu biar Ariana yang mengurus itu. Dan sekarang tentu saja hubungannya telah selesai, Jeno pun juga sudah memilih ikut melepaskan hubungan itu.

"Terkadang Allah hanya mencipta dia untuk sekedar singgah di hati kamu dan tidak menetap di hidup kamu, Na. Sudah sekarang kamu mulai fokus dengan kuliah kamu yang sempat tertunda dan sekarang lanjutkan hidup kamu. Jangan sedih lagi, nanti akan ada ganti percaya deh."ucap Dimas sambil mengusap kepala Ariana lembut dan Ariana menoleh kearah kakak nya sambil tersenyum mengangguk paham.
"Sekarang kamu tidur di pundak kakak gih, mumpung lagi gratis ini. Sekalian nunggu sampai stasiun kereta nanti kalau udah sampai kakak tinggal eh dibangunin maksudnya."ucap Dimas yang seakan mencairkan suasana Ariana. Ariana mendengar kalimat tersebut hanya mengerucut bibir nya tanda kesal dengan ulah kakak nya itu dan Ariana mulai menyadarkan kepala nya dibahu kakak nya sambil menutup mata nya.
"Walau kita sudah selesai, tapi kamu tidak akan pernah aku lupakan sebagai orang yang pernah berarti di hidup ku. Semoga kita bahagia walau dengan jalan dan cerita yang berbeda. Terima kasih dan maaf cerita kita yang harus selesai.
"batin Ariana.
Dan dengan ini cerita mereka harus dan telah selesai, Long Distance Religionship telah usai maka dengan ini tetap bahagia walau dengan jalan masing masing.

END
—Anigaprayoga14



Komentar

Postingan populer dari blog ini

maaf dari teman masa kecilmu

tulisan dari whalien hi! seiring berjalannya waktu, aku kira bisa melupakanmu. 4 bulan dan 4 hari sudah hidup ku jalani tanpa senyummu. maaf, aku sering mengatakan hal-hal klise, tak bermaksud sama sekali. aku hanya ingin meminta maaf, mohon maaf kan aku ya. kadang aku bertanya-tanya, “apakah kau memikirkan ku?” atau “apakah kau merindukanku?”. kalau ada kesempatan lagi, aku menginginkan pelukmu dan akan ku syukuri. sekali lagi, maaf. dan terima kasih sudah mau menjadi teman yang pernah selalu ada.

Long Distance Religionship 1

Bukan lagi jarak yang memisahkan sepasang kekasih ini tapi keyakinan mereka. —Anigaprayoga14 MARI BERJUMPA  Happy Reading      Akhirnya pesawat dari seoul mendarat dengan mulus di bandara soekarno-hatta, dan semua penumpang keluar termasuk menampakan 6 anak dan 2 orang pendamping yang salah satu nya adalah manager mereka.  "Akhirnya kita sampai di indonesia lagi, uh bahagianya aku."ucap anak yang bermarga Park itu. "Benar sung, aku juga merindukan indonesia."tambah Chenle, "Aku merindukan semua nya, Huft aku tak sabar untuk bertemunya lagi."ucap Jeno sambil tersenyum manis dan memperlihatkan bulan sabit dimata nya. Membuat semuanya menoleh ke arah anak bernama Lee Jeno itu,  "Dia ini kenapa?"tanya Johan selaku manager nct dream. "Hyung tau sejak tadi saja, Jeno hyung seperti ini senyum tanpa berhenti dan berakhir membuat pramugari tersipu malu."ucap Jaemin. "Hyung, berhenti tersenyum dan katakan hyung ini kenapa sih?"ucap Chen